Senin 03 Oct 2022 18:22 WIB

Pengamat: Nasdem Terlalu Buru-Buru Deklarasikan Anies Jadi Capres

Pengamat mengatakan Partai Nasdem terlalu buru-buru mendeklarasikan Anies jadi capres

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam acara Deklarasi Calon Predisen (capres) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam acara Deklarasi Calon Predisen (capres) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik Ray Rangkuti mengkritik Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) pada Senin (3/10/2022). Menurut Ray, keputusan tersebut dilakukan terburu-buru mengingat Sabtu lalu terjadi Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang meninggal.

“Dalam hitungan makro dan momentumnya terburu-buru. Karena masih ada duka bangsa terhadap Tragedi Kanjuruhan. Apa tidak bisa ditunda sepekan ke depan atau nanti. Deklarasi ini saja sudah menimbulkan sikap negatif karena dilakukan dalam momentum yang tidak tepat,” kata Ray kepada Republika.co.id, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Ray menilai langkah Nasdem belum tentu akan diikuti oleh partai politik (parpol) lain. Selain karena waktu yang tidak tepat, banyak varian lain harus dihitung karena setiap parpol mempunyai hitungan yang berbeda.

“Banyak varian yang harus dihitung. Makanya langkah Nasdem ini belum diikuti oleh parpol lain karena setiap parpol memiliki hitungannya sendiri, tidak bisa disamakan,” ujar dia.

Dia menyoroti hal menarik yang ada dari deklarasi Nasdem ini, yaitu alasan yang membuat Nasdem mendukung Anies untuk maju pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 nanti.

Meskipun melalui pandangan Ray salah satu argumen dibalik keputusan ini adalah klaim terhadap Anies, tetapi di saat yang bersamaan dapat menyebabkan ketegangan dengan Presiden Joko Widodo.

“Karena Anies meraup suara, meraup dukungan dengan mengoposisi Pak Jokowi. Nah, jadi kalau mereka sudah mendeklarasi Anies sementara Anies sendiri kekuatannya pada figur sebagai oposisi terhadap Pak Jokowi, ya itu akan terjadi ketegangan terus-menerus. Ke depannya, Anies mungkin akan makin bebas melakukan kritik terhadap Pak Jokowi,” tambahnya.

Sebelumnya, DPP Partai Nasdem resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan secara langsung nama capres itu di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Melalui perjalanan dan pemikiran yang cukup lama, kata dia, Partai Nasdem akhirnya memutuskan mengusung Anies sebagai capres. "Inilah kenapa akhirnya Nasdem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," ujarnya.

Menurut Paloh, Anies merupakan salah satu calon yang terbaik. "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best," kata Surya Paloh.

Dia meminta para kader untuk mengawal pencapresan Anies guna mewujudkan pemerintahan yang baik. Sementara itu, Anies menerima pencalonan dari Partai Nasdem.

"Dengan memohon ridho Allah, dengan memohon petunjuk dari-Nya, dan seluruh kerendahan hati, bismillahirrahmanirrahim, kami terima dan bersiap menjawab tantangan itu," kata mantan mendikbud itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement