Senin 03 Oct 2022 18:56 WIB

33 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Paling Kecil Umur Empat Tahun

Dari 125 orang korban meninggal tragedi Kanjuruhan, 33 di antaranya anak-anak.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Reiny Dwinanda
Suporter sepak bola mengevakuasi seorang anak saat bentrokan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Kementerian PPPA mengonfirmasi ada 33 anak yang menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan.
Foto: H. PRABOWO/EPA
Suporter sepak bola mengevakuasi seorang anak saat bentrokan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Kementerian PPPA mengonfirmasi ada 33 anak yang menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengonfirmasikan ada 33 anak yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka berusia antara empat hingga 14 tahun

"Tiga puluh tiga anak meninggal dunia (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Menurut Nahar, jumlah tersebut merupakan bagian dari 125 korban meninggal dunia berdasarkan data yang dirilis Polri. Sementara untuk jumlah anak yang dirawat di rumah sakit setempat masih terus dikonfirmasi.

"Kami masih terus melengkapi datanya," kata Nahar.

Pihaknya bersama Dinas PPPA Provinsi dan Kabupaten/Kota Malang masih terus berkoordinasi dan berupaya menyediakan data khusus anak yang menjadi korban sebagai bahan pihak-pihak terkait melakukan intervensi layanan. Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, berlangsung usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement