Senin 03 Oct 2022 19:09 WIB

Hutama Karya: Dibutuhkan Rp 140 Triliun Selesaikan JTTS Sampai Medan

Untuk membangun Tol Trans Sumatra, Hutama Karya memiliki utang senilai Rp 42 triliun.

Red: Nidia Zuraya
Kendaraan melintas di Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi 1 (Tol Binjai-Stabat), Stabat, Langkat, Sumatera Utara. ilustrasi
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Kendaraan melintas di Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi 1 (Tol Binjai-Stabat), Stabat, Langkat, Sumatera Utara. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Hutama Karya (HK) Budi Harto memperkirakan dibutuhkan Rp 140 triliun untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra sampai ke Medan, Sumatra Utara.

Ia merinci ruas jalan tol dari Jambi sampai Pekanbaru dengan panjang sekitar 350 kilometer akan membutuhkan biaya hingga Rp100 triliun.

Baca Juga

"Dari Pekanbaru ke Dumai sudah beroperasi. Dari Dumai ke Kisaran, ini belum dibangun tapi kira-kira memerlukan biaya sekitar Rp35 triliun, jadi untuk menyelesaikan sampai tembus ke Medan, di luar yang sudah kami rencanakan dengan PMN 2023, itu diperlukan Rp140 triliun," katanya dalam RDP dengan Komisi XI DPR RI, Senin (3/10/2022).

Sementara itu Hutama Karya sudah hampir menyelesaikan beberapa ruas Tol Trans Sumatra lain, seperti ruas Tol Bakaehuni sampai Betung. Hutama Karya juga sedang menyiapkan pembuatan kontrak bersama Kementerian Perumahan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) untuk mulai membangun ruas Tol Betung sampai Jambi sepanjang sekitar 200 kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp30 triliun.

"Kami akan melakukan dengan pola baru, yakni semacam KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha) dengan PUPR. Kami akan menyediakan dana untuk pembangunan ini dari ekuitas kami sendiri sebesar 30 persen dan pinjaman 70 persen. Atas ekuitas dan pinjaman akan dikembalikan oleh PUPR selama 10 tahun secara cicilan," terangnya.

Adapun untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatra, Hutama Karya memiliki utang senilai Rp 42 triliun yang awalnya akan ditekan dengan pengajuan Penyertaan Modal Nasional (PMN) operasional. Namun kemudian, Indonesia Investment Authority (INA) mengatakan akan membeli tiga ruas tol Hutama Karya senilai Rp 34 triliun yang dananya akan digunakan untuk membayar utang.

"Utang kami menjadi tinggal sekitar Rp10 triliun yang masih mampu kami kelola dengan ruas yang ada, sehingga PMN operasi ini tidak jadi kami mintakan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement