Senin 03 Oct 2022 19:21 WIB

Disdagin: Harga Kedelai Capai Rp 13 Ribu per Kilogram

Stok kedelai pada distributor di Kota Bandung saat ini relatif aman.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Perajin memproduksi tahu di salah satu industri tahu rumahan di Gang Ibu Anah, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (28/9/2022). Perajin industri tahu rumahan di kawasan tersebut menyatakan dampak dari kenaikan harga kedelai dari sebelumnya Rp10.500 ribu per kilogram menjadi Rp12.800 ribu per kilogram, membuat mereka terpaksa mengurangi jumlah produksi hingga 50 persen atau 10.000 potong tahu menjadi 5.000 potong tahu. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Perajin memproduksi tahu di salah satu industri tahu rumahan di Gang Ibu Anah, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (28/9/2022). Perajin industri tahu rumahan di kawasan tersebut menyatakan dampak dari kenaikan harga kedelai dari sebelumnya Rp10.500 ribu per kilogram menjadi Rp12.800 ribu per kilogram, membuat mereka terpaksa mengurangi jumlah produksi hingga 50 persen atau 10.000 potong tahu menjadi 5.000 potong tahu. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung mengungkapkan harga kedelai naik hampir mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Kenaikan dipicu kurs rupiah yang melemah serta biaya angkut yang naik akibat kenaikan harga BBM.

"Harga kacang kedelai di Kota Bandung di importir di Kota Bandung ada satu importir kacang kedelai itu harga di Rp 12.500 per kilogram, untuk di agen itu harga Rp 12.600 sampai Rp 12.700 sedangkan eceran Rp 12.900 per kilogram," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan stok kedelai pada distributor di Kota Bandung saat ini relatif aman untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tahu dan tempe. "Informasi sampai hari ini aman tersedia belum ada riak-riak akan berhenti (produksi) tidak ada mudah-mudahan tidak ada," katanya.

Elly mengatakan, akibat kenaikan harga kedelai sejumlah pengrajin memilih dua opsi, yaitu tidak menaikan harga tahu tempe namun mengurangi ukuran. Sedangkan opsi lainnya yang dipilih menaikkan harga namun ukuran tetap sama."Rata-rata dipilih pedagang harga tetap ukuran diperkecil. Harga sebelum kenaikan di Rp 11.500," katanya.

Ia menyebut penyebab kenaikan kedelai diantaranya kurs rupiah uang melemah sedangkan kacang kedelai impor dari Amerika Serikat dan Kanada. Selain itu kenaikan harga BBM menyebabkan ongkos angkut ikut naik.

Pihaknya menerima informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat akan memberikan subsidi kepada distributor berupa Rp 1.000 untuk biaya logistik per kilogram. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan hingga Desember.

"Saya dapat informasi Bulog baru rapat besok. Impor mah normal. Kalau itu (stok) kondisi aman hanya kenaikan dari aspek saya menilai melemah nilai tukar rupiah dan ongkos angkut distribusi karena ada kenaikan BBM," katanya.

Sebelumnya, Pengrajin tahu di sentra industri Cibuntu, Kota Bandung mengeluhkan harga bahan pokok tahu kedelai yang terus merangkak naik. Kenaikan harga BBM subsidi turut memperpuruk harga kedelai yang semakin tinggi.

"Kondisinya sekarang mau sampai ke Rp 13.000 per kilogram, Rp 12 ribu lebih sejak sebelum BBM naik, sekarang harga BBM naik tambah parah," ujar salah seorang pengrajin tahu Cibuntu Dindin saat dikonfirmasi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement