Senin 03 Oct 2022 19:43 WIB

Jokowi Tegaskan Harus Ada Sanksi Atas Tragedi Kanjuruhan

"Diberikan sanksi memang kepada yang bersalah,” kata Jokowi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert C. Grijns (kiri), CEO Orbia Sameer S. Bharadwaj (kedua kiri), dan President Orbia Building and Infrastructure (Wavin) Maarten Roef (kedua kanan) berbincang usai peresmian pembangunan pabrik produksi baru industri pipa Wavin di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022). Dalam kunjungan itu, presiden meresmikan pembangunan industri pipa dan fitting Wavin dengan luas lahan 20 hektar yang nantinya menyerap tenaga kerja sebanyak 150-250 orang pekerja.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert C. Grijns (kiri), CEO Orbia Sameer S. Bharadwaj (kedua kiri), dan President Orbia Building and Infrastructure (Wavin) Maarten Roef (kedua kanan) berbincang usai peresmian pembangunan pabrik produksi baru industri pipa Wavin di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022). Dalam kunjungan itu, presiden meresmikan pembangunan industri pipa dan fitting Wavin dengan luas lahan 20 hektar yang nantinya menyerap tenaga kerja sebanyak 150-250 orang pekerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menelan seratusan korban jiwa untuk diisut tuntas. Ia juga menekankan agar sanksi diberikan kepada siapa pun yang bertanggungjawab atas insiden ini.

“Diinvestigasi tuntas. Diberikan sanksi memang kepada yang bersalah,” kata Jokowi usai melakukan groundbreaking pabrik pipa di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Ia juga menyampaikan, instruksinya kepada Menko Polhukam, Kapolri, dan juga Menpora sudah jelas. Sebelumnya dalam keterangan pers, Jokowi menginstruksikan Kapolri agar melakukan investigasi dan mengusut tuntas peristiwa yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Jokowi juga memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI agar melakukan evaluasi menyeluruh terkait pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanannya. Presiden pun meminta PSSI agar menghentikan sementara liga satu sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

Tragedi ini telah menyebabkan korban jiwa sebanyak 129 orang dan ratusan lainnya terluka. Ia meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memantau secara khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” ujarnya.

Jokowi pun menyesalkan terjadinya tragedi ini. Ia berharap peristiwa ini menjadi yang terakhir di sepak bola Tanah Air.

“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” kata Jokowi.

Polri telah memulai rangkaian pemeriksaan dalam pengusutan tragedi di Stadion Kanjuruhan. Sebanyak 18 personel kepolisian pengamanan dan pelontar gas air mata diperiksa oleh tim Divisi Propam.

Tim dari penyelidikan di Bareskrim Polri juga turut memeriksa pihak Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepak bola nasional dan panitia lokal penyelenggaraan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Indonesia (Asprov PSSI) Jawa Timur (Jatim).

 

“Sesuai dengan perintah Bapak Presiden untuk pengusutan tuntas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tim hari ini (3/10), mulai melakukan serangkaian pemeriksaan-pemeriksaan, dan permintaan keterangan,” ujar Dedi, di Malang, Senin.

 

photo
Catatan kerusuhan suporter di Indonesia - (republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement