Senin 03 Oct 2022 21:58 WIB

Duka Stadion Kanjuruhan, Tim Empat Besar PGFC Sepakat tak Lanjutkan Pertandingan

Dua tim yang lolos babak final disepakati menjadi juara I.

Empat tim peserta PGFC 2022 bersepakat untuk tidak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk empati tragedi Stadion Kanjuruhan, di SOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).
Foto: Istimewa
Empat tim peserta PGFC 2022 bersepakat untuk tidak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk empati tragedi Stadion Kanjuruhan, di SOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Tim futsal peserta Petrokimia Gresik Futsal Championship (PGFC) 2022 sepakat untuk tidak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk duka tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, seluruh pemain dan suporter empat tim juga mengheningkan cipta dan mengenakan pita hitam di lengan kiri sebagai bentuk duka cita di SOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

“Keberhasilan PGFC tidak sebatas mencetak atlet-atlet berprestasi. Tapi juga membangun semangat olimpisme, yaitu bersikap sportif, saling menghargai, saling menghormati, menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun perdamaian dunia. Sepak bola dan futsal harus menjadi pemersatu,” ujar Dwi Satriyo, dalam keterangan, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Dwi Satriyo menegaskan, Petrokimia Gresik bersama seluruh peserta dan suporter PGFC 2022 turut berbelasungkawa dan menyampaikan duka mendalam kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan. Ia berharap peristiwa di Kanjuruhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk bisa lebih baik lagi.

Ketua Umum PSSI Kabupaten Gresik, Rofiq mengapresiasi empati yang diberikan Petrokimia Gresik beserta para pemain PGFC. Menurutnya, empati yang ditunjukkan empat tim melahirkan juara bersama.

“Pelaksanaan even ini sukses. Poin pentingnya adalah empati atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Saya berharap, kejadian di Kanjuruhan itu benar-benar yang terakhir. Satu nyawa tidak bisa ditukar dengan cabang olahraga apapun,“ ujarnya.

Kapten Tim Futsal SMA Negeri 1 Gresik, Muhammad Iqbal mengaku pihaknya sepakat menerapkan kemenangan bersama. Sebagai kompensasi, SMA Negeri 1 Gresik dan SMA Antartika Sidoarjo yang lolos ke babak final, keduanya ditetapkan sebagai Juara I. Sedangkan SMA Negeri 3 Sidoarjo dan SMA Negeri 1 Manyar, keduanya juga diputuskan menjadi Juara 3.

“Menang bukan segala-galanya, tidak ada pertandingan sepak bola ataupun futsal yang sebanding dengan nyawa. Untuk itu, seluruh tim sepakat untuk menang bersama,” ujarnya.

Masing-masing Juara I mendapat hadiah uang pembinaan Rp 10 juta, sedangkan setiap Juara III memperoleh hadiah Rp 5 juta. Suporter Terbaik I hingga III juga mendapatkan apresiasi masing-masing Rp 6 juta, Rp 5 juta dan Rp 3 juta. Adapun total hadiah untuk 12 kategori mencapai Rp 54,5 juta.

Petrokimia Gresik sendiri telah empat kali menggelar PGFC sejak 2014 hingga 2017. Tahun ini PGFC ke-5 kembali dihadirkan untuk memperbanyak sarana bagi talenta futsal dalam meraih prestasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement