REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema kontra Persebaya merupakan salah satu tragedi olahraga terbesar di dunia. Salah satu yang menjadi sorotan penggunaan gas air mata oleh polisi untuk meredakan kericuhan.
Spesialis THT dan Kepala Leher RSA UGM, dr Anton Sony Wibowo, menerangkan bahaya paparan gas air mata bagi tubuh manusia. Gas air mata menimbulkan reaksi dengan organ atau tubuh yang terpapar, apalagi jika masuk terhirup saluran pernapasan.
"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan dan paru-paru) serta kulit," kata Anton, Selasa (3/10/2022).
Anton menuturkan, bila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata. Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair dan membuat pandangan menjadi kabur. Paparan gas ke kulit menimbulkan reaksi ke kulit itu sendiri.
Salah satunya menyebabkan iritasi kepada kulit. Tidak cuma itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan sangat membahayakan pula bagi tubuh. Sebab, ia menekankan, gas itu dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas.
Kemudian, gas air mata menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas dan dalam kondisi tertentu dapat berakibat fatal. Karenanya, masyarakat umum perlu memahami apa yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata ini.
Anton mengungkapkan, penanganan terhadap orang-orang yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena dan derajat keparahannya. Namun, ia menyebutkan, memang ada beberapa tindakan yang bisa segera dilakukan.
Terutama, lanjut Anton, untuk dapat mengurangi dampak dari gas air mata ini ketika berada di lokasi. Ia menegaskan, salah satu tindakan yang bisa kita segera lakukan yaitu segera menjauh dari sumber gas air mata ini berada.
"Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," ujar Anton.
Setelah itu, jika terdapat paparan segera bersihkan sisa gas yang masih menempel di tubuh kita. Kemudian, mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata, lalu segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.