Selasa 04 Oct 2022 12:48 WIB

Digitalisasi Solusi Turunkan Biaya Logistik Pengiriman Antarkota

Menurut Andi M Rizki, biaya logistik di Indonesia masih tergolong tinggi.

Red: Erik Purnama Putra
Armada pengiriman antarkota menggunakan Lalamove.
Foto: Istimewa
Armada pengiriman antarkota menggunakan Lalamove.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi penyedia jasa teknologi pengiriman on-demand terkemuka di Indonesia, Lalamove percaya, digitalisasi menjadi salah satu solusi

turunkan biaya logistik pengiriman antarkota. Integrasi antara teknologi dengan logistik menjadi sangat penting dalam mengefisiensikan biaya logistik lebih rendah bagi pelaku usaha.

Sebagian besar proses pengiriman antarkota yang menggunakan truk dilakukan secara manual. Saat ini, sekitar 80 persen armada truk di Indonesia dioperasikan operator yang belum tersentuh teknologi.

Banyak kegiatan perencanaan, pemantauan dan pembayaran masih ditangani secara manual. Teknologi Lalamove mampu memudahkan pebisnis untuk mengefisiensikan operasional melalui fitur live tracking GPS, tanda tangan digital dan juga akses laporan pengiriman hanya dengan satu akun bisnis yang dapat diakses lebih dari satu operator.

Selain itu, pengiriman layanan instan antarkota Lalamove dapat mengirim barang hingga lima ton. Managing Director Lalamove Indonesia, Andi M Rizki, mengakui, biaya logistik di Indonesia masih tergolong tinggi mencapai hampir 20 persen jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yang berada di bawah 20 persen.

"Ini dapat dilihat dari kontribusi logistik terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) masih di atas 20 persen," kata Andi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Biaya tinggi itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya tahapan panjang dan perencanaan yang rumit dalam pengiriman barang. "Kami melihat problem ini dapat dibantu dengan inovasi teknologi pada pengiriman. Teknologi pengiriman yang Lalamove miliki, dapat memangkas proses administrasi dan operasional sehingga lebih simpel, cepat dan hemat," kata Andi.

Kemudahan teknologi pengiriman ini juga dirasakan oleh Olympic Furniture yang sudah berdiri selama 38 tahun di Indonesia. Menurut Andi, sebagai perusahaan mebel besar di Indonesia telah melakukan adaptasi dalam mengembangkan bisnisnya, salah satunya menerapkan digitalisasi untuk pengiriman antarkota dengan menggunakan Lalamove.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement