Rabu 05 Oct 2022 05:03 WIB

PKS Putuskan Capres dan Koalisi pada Akhir 2022

PKS masih intensif membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI  Dr. H M Hidayat Nur Wahid, MA.
Foto: istimewa
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Dr. H M Hidayat Nur Wahid, MA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengatakan, telah mengamanatkan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) untuk membahas perkembangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. DPTP berisikan Ketua Majelis Syura PKS, empat Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Sekretaris Majelis Syura PKS, Presiden PKS, Sekretaris Jenderal PKS, Bendahara Umum PKS, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS, dan Ketua Dewan Syariah PKS.

Selanjutnya, Majelis Syura PKS memiliki kewenangan untuk mengeksekusi dan membahas perkembangan pencapresan sudah didelegasikan kepada DPTP. Setelah membuat kajian, pendelegasian mengirimkan untuk berkomunikasi, memutuskan, dan mengumumkan koalisinya.

Jadi, kata dia, secara prinsip (pengumuman koalisi) terjadi sebelum 2022 berakhir, tapi bisa juga dipercepat berdasarkan hasil rapat DPTP. "Jadi, secara prinsip Majelis Syura sudah mendelegasikan kepada DPTP, nanti DPTP yang nanti akan memutuskan, bisa jadi tidak terlalu lama dari sekarang, tapi yang jelas sebelum 2022 berakhir," ujar Hidayat saat dihubungi, Selasa (4/10).

Adapun PKS masih intensif membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Bahkan, dideklarasikannya Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem sudah dikomunikasikan dengan PKS.

"Jadi kita saling mengerti, mengetahui, dan memahami pilihan waktu pengumuman siapa capres dan pasangan cawapres," ujar Hidayat.

PKS sendiri memiliki kriteria tersendiri untuk capres yang akan didukungnya. "Kriterianya sudah ditentukan, yaitu harus religius nasionalis, menghadirkan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik, tentu punya potensi menang," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh resmi mengumumkan bahwa partainya mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Adapun peluangnya berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ia tak menjawab tegas terkait hal tersebut.

"Baik dari PKS, teman kita Partai Demokrat,  jujur aja dari apa perspektif yang saya pahami, apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi, Insya Allah semuanya menyatukan pikiran, semangat, tekad, bersama dengan Nasdem, Insya Allah," jawab singkat Surya terkait koalisi, Senin (3/10).

Adapun untuk memenangkan Anies sebagai presiden terpilih, hal tersebut membutuhkan strategi, kerja keras, dan kesabaran. Pasalnya, ia yakin Partai Nasdem akan mendapatkan pujian dan sanjungan dari sejumlah pihak. Namun, partainya juga dipastikan akan mendapatkan fitnah dan syirik.

"Untuk menang bagaimana? Nah ini pertanyaan jawabannya gampang, tetapi untuk merealisasikannya, nah ini diperlukan perenungan, diperlukan strategi, diperlukan kerja keras, diperlukan kesabaran," ujar Surya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement