KMT Jadi Pilihan Utama Pembayaran Commuter Yogya-Solo
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
KRL Yogyakarta - Solo. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI Commuter satu tahun lebih melayani perjalanan Yogyakarta-Solo. Sejak diresmikan Maret 2021, KAI Commuter turut berkontribusi untuk perekonomian dan ikut mengubah budaya masyarakat di kota-kota yang terhubung dengan commuter line.
Transportasi memberi nilai tambah terhadap kenaikan perekonomian dengan adanya kemudahan aksesibilitas dalam bermobilisasi. Di Yogyakarta kenaikan perekonomian 7,44 persen, sedangkan di Solo kenaikan 5,77 persen dan di Klaten 5,88 persen.
Penggunaan transportasi commuter line untuk Yogyakarta-Solo telah mengubah budaya masyarakat dalam melakukan transaksi nontunai. KAI Commuter sejak awal menerapkan seluruh transaksi pembayaran tiketnya hanya menggunakan uang elektronik.
Baik dengan Kartu Multi Trip (KMT), kartu Uang Elektronik Bank ataupun dengan tiket QR Code. Hal ini sebagai dukungan kepada program pemerintah yaitu untuk mendorong terciptanya cashless society atau bertransaksi tanpa uang tunai.
Tercatat sepanjang 2022 ini penjualanan KMT di lintas pelayanan commuter line Yogya-Solo sebanyak 284.562 kartu. Sedangkan, jumlah transaksi pembayaran tiket menggunakan KMT 53 persen dari seluruh transaksi atau 1,4 juta lebih transaksi.
"Untuk transaksi Uang Elektronik Bank 21 persen atau hampir 558 ribu, dan transaksi menggunakan QR Code 26 persen atau lebih dari 685 ribu transaksi," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Selasa (4/10/2022).
Ke depannya, KAI Commuter akan terus berkolaborasi dan berinovasi menciptakan ekosistem nontunai yang lebih masif. Salah satunya dengan perjalanan first mile dan last mile yang akan memberi kemudahan ke masyarakat dalam bertransportasi.
Khususnya, memakai commuterline sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan. Pengembangan layanan akan terus ditingkatkan, sistem e-ticketing yang berjalan saat ini akan semakin diperluas, sehingga cashless society semakin terbentuk.
Anne berharap, dengan kolaborasi dan inovasi yang dilakukan ini dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam integrasi pembayaran ketika memakai moda transportasi kereta api. Sehingga, membuat penggunaan Kartu Multi Trip (KMT) semakin luas.
"Dan dapat menjadi alat pembayaran di seluruh transaksi yang ada," ujar Anne.