Rabu 05 Oct 2022 00:37 WIB

Labfor Polri Periksa CCTV Stadion Kanjuruhan

Dari hasil sementara, enam titik inilah lokasi yang banyak jatuh korban.

Red: Friska Yolandha
Seorang anak laki-laki berdiri di depan pintu masuk tribun untuk memberikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan dan penyerbuan di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, 04 Oktober 2022. Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD , pemerintah membentuk tim investigasi independen setelah 125 orang tewas dalam kerusuhan dan penyerbuan menyusul pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 01 Oktober 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Seorang anak laki-laki berdiri di depan pintu masuk tribun untuk memberikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan dan penyerbuan di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, 04 Oktober 2022. Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD , pemerintah membentuk tim investigasi independen setelah 125 orang tewas dalam kerusuhan dan penyerbuan menyusul pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 01 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Laboratorium Forensik Polri memeriksa CCTV di enam titik Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terkait dengan tragedi yang mengakibatkan ratusan pendukung Arema FC meninggal dunia. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022), menyebutkan CCTV di enam titik tersebut adalah di pintu 3, 9, 10, 11,12, dan 13.

"Kenapa di enam titik ini? Karena dari hasil analisis sementara, di sinilah titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata dia.

Baca Juga

Oleh karena itu, lanjut Dedi Prasetyo, perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari labfor agar bisa menjadi alat bukti sebelum penyidik menetapkan tersangka terhadap seseorang. Inafis bekerja sama dengan labformasih melakukan identifikasi terkait dengan mengatur masalah di TKP, baik di dalam maupun di luar.

"Ini akan didalami untuk nantinya menjadi bagian dari analisis dan pemeriksaan, yang perlu didalami oleh tim penyidik baik dari Bareskrim maupun Polda Jatim," kata Irjen Pol Dedi .

Ia menuturkan bahwa penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dan Polda Jawa Timur memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait dengan tragedi Kanjuruhan.

"Saat ini penyidik sudah memeriksa saksi sebanyak 29 orang. Dengan perincian, 23 anggota Polri yang langsung bertugas saat pertandingan di Stadion Kanjuruhan, dan enam orang saksi, salah satunya kemarin dari panitia penyelenggara," ujarnya.

Pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara (panpel), kata dia, akan dilanjutkan sampai Rabu (5/10/2022). "Kami masih mengumpulkan beberapa alat bukti, seperti petunjuk, surat, dan keterangan saksi. Selanjutnya, nanti pada saatnya akan menetapkan tersangka," katanya.

Untuk Propam dan Itsus, kata Dedi, telah melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap 29 anggota Polri. "Dari jumlah tersebut, di antaranya sembilan sudah dinonaktifkan. Ini masih terus didalami terkait dengan masalah kode etik dalam pelaksanaan tugas pengamanan di Stadion Kanjuruhan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement