Selasa 04 Oct 2022 18:52 WIB

CEO Persikad: Asprov PSSI Jabar Tidak Becus

Persikad 1999 bukan tidak menerima kekalahan.

Rep: yayan/ Red: Partner
.
Foto: network /yayan
.

CEO Persikad Handiyana Sihombing
CEO Persikad Handiyana Sihombing

ruzka.republika.co.id - Persikad 1999 bukan tidak menerima kekalahan. Menang atau kalah dalam sebuah pertandingan hanya sebuah esensi.

Tapi, Persikad 1999 membutuhkan keadilan dalam sepak bola. Fair play dan profesionalisme bukan hanya ditekankan pada pemain, tapi juga induk organisasi itu sendiri.

Dalam hal ini menurut CEO Persikad Handiyana Sihombing, khususnya Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Barat (Asprov) yang dinilai tidak profesional.

"Asprov PSSI Jabar tidak becus. Kenapa? Karena surat kami yang balas Komdis, padahal kami bersurat kepada Asprov Jabar," kata Handiyana di Depok, Selasa (4/10/2022).

"Kesimpulannya, aksi kami tidak ditanggapi oleh Asprov Jabar," tambah Handiyana.

Seperti diketahui Persikad 1999 bersurat kepada Ketua Asprov PSSI Jabar pada 27 September 2022.

Dalam surat tersebut Persikad menyampaikan pengaduan sekaligus protes terkait keberadaan wasit yang memimpin laga 8 besar antara Persikad 1999 dengan Al Jabbar FC.

"Kami mempertanyakan keputusan panitia yang kembali menugaskan wasit Sepri Wadi pada laga Persikad 1999 secara beruntun di babak 16 besar dan 8 besar," kata manajer tim Persikad 1999 Cahyo Budiman.

"Apa urugensinya wasit yang sama memimpin pertandingan tim kami secara berturut-turut," cetus Cahyo.

Surat Pesikad akhirnya direspon pada 1 Oktober 2022. Tapi anehnya yang menjawab bukan Ketua Asprov Jabar, tapi Komite Disiplin (Komdis).

Cahyo Budiman, manajer Persikad 1999.
Cahyo Budiman, manajer Persikad 1999.

Surat yang ditandatangani Ketua Komdis Andi Kusumah, disebutkan keputusan wasit bersifat final, sehingga apapun yang telah diputuskan oleh wasit dalam pertandingan tidak bisa diubah.

Terkait penugasan wasit Sepri Wadi yang berturut-turut dalam pertandingan Persikad di babak 16 dan 8 besar, sepenuhnya menjadi kewenangan Komite Wasit dan manager yang membidangi penugasan pertandingan.

Jawaban tersebut tentu membuat Persikad kecewa. Manajemen Tim Serigala Margonda selanjutnya akan bersurat ke PSSI dan FIFA.

"Kami juga berncana lakukan aksi ke PSSI. Terkait waktu mngkin setelah 7 Oktober karena sepak bola Indonesia masih berduka seiring tragedi Kanjuruhan," ungkap Cahyo.* (yayan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement