Rabu 05 Oct 2022 00:32 WIB

Arkeolog Temukan 44 Koin Emas Bizantium Tersembunyi Selama Penaklukan Muslim

Harta karun itu ditemukan selama penggalian oleh Otoritas Barang Antik Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko
Koin Bizantium yang terkubur ribuan tahun (ilustrasi)
Foto: Daily Mail
Koin Bizantium yang terkubur ribuan tahun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Arkeolog Israel telah menemukan 44 koin emas murni, yang diyakini telah disembunyikan di dinding batu. Penemuan ini terjadi selama Penaklukan Muslim atas Bizantium Palestina pada 635 SM.

Harta karun itu ditemukan selama penggalian oleh Otoritas Barang Antik Israel di situs arkeologi Banias, yang terletak di dalam cagar alam Sungai Hermon di Israel utara.

“Timbunan koin, dengan berat sekitar 170 g, disembunyikan di dalam dasar dinding batu ashlar pada saat penaklukan Muslim,” kata pemimpin penggalian oleh Otoritas Barang Antik Israel, Yoav Lerer, dikutip di Algemeiner, Selasa (4/10).

Ia menyebut penemuan ini mencerminkan momen tertentu dalam waktu. Hal ini seolah menggambarkan pemiliknya berupaya menyembunyikan kekayaan yang dimiliki akibat ancaman perang, berharap dapat kembali suatu hari untuk mengambil hartanya.

Lerer menambahkan, temuan itu juga dapat memberikan beberapa wawasan tentang keadaan ekonomi kota Banias selama 40 tahun terakhir kekuasaan Bizantium.

“Timbunan koin ini adalah temuan arkeologis yang sangat signifikan, karena berasal dari periode transisi penting dalam sejarah kota Banias dan seluruh wilayah Levant,” kata Direktur Otoritas Barang Antik Israel, Eli Escusido.

Pakar koin Otoritas Barang Antik Israel, Gabriela Bijovsky, menilai beberapa koin emas dicetak oleh Kaisar Phocas (602–610 SM), sementara yang lainnya oleh Kaisar Heraclius (610–641 SM). Sebagian besar koin adalah milik Kaisar Heraclius yang berasal dari masa penaklukan Muslim.

Ia menyebut ada hal yang menarik dari temuan koin ini, yaitu pada tahun-tahun awal Kaisar menjabat, hanya potretnya yang digambarkan pada koin. Sedangkan setelah beberapa waktu kemudian, gambar putranya juga ikut muncul.

“Seseorang benar-benar dapat mengikuti pertumbuhan putranya, dari masa kanak-kanak hingga gambar mereka muncul dengan ukuran yang sama dengan ayah mereka, yang digambarkan dengan janggut panjang," ucap dia.

Selama penggalian di kawasan pemukiman barat laut kota kuno Banias, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa bangunan, saluran air dan pipa, tungku tembikar, koin perunggu, serta pecahan banyak tembikar, kaca dan artefak logam.

Temuan itu berasal dari akhir periode Bizantium, selama awal abad ketujuh SM hingga awal Abad Pertengahan pada abad 11-13, menurut Otoritas Barang Antik Israel.

Banias, sekarang menjadi taman nasional yang populer, yang pertama kali didirikan oleh orang Kanaan. Situs ini awalnya bernama Paneas, menjurus pada dewa Yunani Pan, sekaligus berfungsi sebagai situs pemujaan selama periode Helenistik.

Catatan pemukiman ditemukan di sekitar situs selama periode Romawi Awal, periode Bizantium, periode Tentara Salib dan sampai Penaklukan Muslim pada 1132 SM.

“Cagar Alam Banias diberkahi dengan alam dan lanskapnya yang unik, tidak berhenti mengejutkan kami dari sudut pandang sejarah-budaya,” kata Direktur Otoritas Taman Nasional Israel Raya Shurky. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement