Rabu 05 Oct 2022 02:46 WIB

Sebagian Besar Warga Bangladesh Mengalami Pemadaman Listrik

Pembangkit listrik Bangladesh rusak pada Selasa (4/10/2022) siang waktu setempat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Listrik padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh mengalami pemadaman listrik setelah setengah jaringan listriknya itu mengalami kerusakan. Pemerintah mengatakan pihak berwenang sedang berusaha mengembalikan pasokan listrik dengan bertahap ke 168 juta warga negara itu.

Pembangkit listrik Bangladesh rusak pada Selasa (4/10/2022) pukul 14:00  waktu setempat. Pejabat Power Development Board atau Dewan Pembangunan Listrik Bangladesh Shameem Hasan mengatakan sekitar 75 sampai 80 persen warga Bangladesh mengalami pemadaman.

Baca Juga

"Kami mencoba untuk memperbaiki sistemnya," kata Hasan, sambil menambahkan saat ini pembangkit listrik hanya memproduksi 4.500 megawatt jauh dari permintaan seluruh negeri yang sebanyak 14.200 megawatt.

Hasan mengatakan penyelidikan penyebab kerusakan sedang dilakukan. Berdasarkan data pemerintah puncak permintaan listrik Bangladesh pada Selasa lebih tinggi 3 persen dari perkiraan Bangladesh Power Development Board pekan ini yang sebanyak 13,800 megawatt.

"Semoga dalam tiga jam pasokan listrik akan kembali ke Dhaka," kata Menteri Listrik Junior Nasrul Hamid.

Dhaka yang merupakan ibukota Bangladesh dihuni sekitar 20 juta jiwa. Tahun ini banyak wilayah Bangladesh yang mengalami pemadaman meski pemerintah sudah menjahat pasokan gas di tengah naiknya harga gas dunia.

Gas alam bahan bakar tiga perempat generator listrik Bangladesh. Data pemerintah menunjukkan lebih dari sepertiga dari 77 unit pembangkit listrik tenaga gas di Bangladesh mengalami kekurangan gas.

Tingginya permintaan listrik di Bangladesh beberapa tahun terakhir lebih didorong pada segmen pemukiman dibanding industri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement