Rabu 05 Oct 2022 01:49 WIB

Sidang Umum OCA Diawali Hening Cipta untuk Korban Kanjuruhan

OCA turut berduka cita atas tragedi yang menewaskan 125 jiwa tersebut.

Red: Israr Itah
Suporter Delta Sidoarjo memegang lilin saat mengikuti doa bersama di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama itu untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Suporter Delta Sidoarjo memegang lilin saat mengikuti doa bersama di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama itu untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) ke-41 di Kamboja, Selasa (4/10/2022), diawali dengan mengheningkan cipta untuk korban Tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. Pelaksana Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Harry Warganegara mengonfirmasi kepada Antara, Selasa (4/10/2022) malam, keluarga besar OCA turut berduka cita atas tragedi yang menewaskan 125 jiwa tersebut.

Sidang Umum OCA dihadiri Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Sekretaris Jenderal Association of National Olympic Committee (ANOC) Gunila Lindberg, dan 45 delegasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) di Asia.

Baca Juga

Harry hadir mewakili NOC Indonesia bersama Komite Eksekutif Jadi Rajagukguk, Wakil Sekretaris Jenderal III Josephine Tampubolon, serta Hubungan Internasional Lilla Hovart. Mereka hadir dengan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Satu hari sebelumnya di lokasi yang sama, sesi mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga dilakukan dalam pertemuan Dewan Eksekutif OCA.

Pejabat Presiden OCA, Raja Randhir Singh, meminta seluruh anggota Dewan Eksekutif untuk berdiri diam sebagai tanda penghormatan.

"Ini adalah tragedi yang mengerikan dan kami menyampaikan belasungkawa kami untuk mereka yang kehilangan nyawa di lapangan sepak bola. Kami mengheningkan cipta selama satu menit untuk menunjukkan rasa hormat kami," kata Raja Randhir Singh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement