REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atalanta telah didenda 12 ribu euro atau sekira Rp 181 juta setelah penggemar mereka mengarahkan nyanyian ofensif kepada pemilik Fiorentina, Rocco Commisso.
Serie A mengatakan bahwa klub Italia utara itu telah didenda karena nyanyian yang mengolok-olok pria asal Italia selatan Commisso selama kemenangan 1-0 tim mereka atas Fiorentina pada Ahad (2/10/2022).
Fiorentina menggambarkan nyanyian itu sebagai rasis dan tidak mungkin puas dengan denda karena mereka menuntut hukuman berat untuk kejadian memalukan tersebyt.
"Tidak hanya liga yang harus campur tangan tetapi juga CONI (Komite Olimpiade Italia) dan pemerintah," kata manajer umum Fiorentina Joe Barone dalam sebuah pernyataan dikutip dari RFI, Rabu (5/10/2022).
Commisso (72 tahun), lahir di Calabria, Italia, tetapi ketika masih anak-anak pindah ke New York City, di mana ia akhirnya menjadi warga negara Amerika dan tokoh media yang kaya.
Di Italia, nyanyian terhadap orang selatan, yang dikenal sebagai "diskriminasi teritorial", dianggap sama seriusnya dengan pelecehan rasial terhadap orang kulit hitam. Sebab, ada sejarah diskriminasi bagi penduduk asal selatan Italia yang identik dengan kemiskinan di daerah utara Italia yang lebih kaya seperti Bergamo tempat Atalanta berada.
Target paling umum untuk nyanyian ini adalah Napoli, klub terbesar dan paling dikenal di Italia selatan.
Pada Agustus, Fiorentina didenda 15 ribu euro karena nyanyian yang meminta Gunung Vesuvius meledak, yang sangat populer di kalangan penggemar sepak bola bahkan berakhir di layanan streaming musik Spotify.