Rabu 05 Oct 2022 06:45 WIB

Muslim Leicester Pawai Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekitar delapan sampai 10 ribu orang hadir meramaikan pawai maulid Nabi SAW.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Pawai Maulid Nabi Muhammad di Leicester, Inggris, Senin (3/10/2022). Muslim Leicester Pawai Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Foto: Ruma Ali
Pawai Maulid Nabi Muhammad di Leicester, Inggris, Senin (3/10/2022). Muslim Leicester Pawai Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Komunitas Muslim Leicester berkumpul di Pusat Islam Leicester untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid. Seperti dilansir Leicester Mercury, Senin (3/10/2022), umat Muslim Leicester melakukan pawai akhir pekan lalu dari Pusat Islam Leicester di Jalan Sutherland di Highfields pada pukul 13.00 dan berakhir di Masjid Pusat di Conduit Street untuk duduk dan makan bersama.

 

Baca Juga

Menurut Anggota Dewan Mustafa Malik dari lingkungan Spinney Hills ada sekitar delapan sampai 10 ribu orang yang hadir. Prosesi tahunan itu telah berlangsung di kota itu selama 30 tahun terakhir, tetapi Mustafa mengatakan ini adalah yang terbesar yang dia lihat sejauh ini terutama setelah pandemi. 

 

"Orang yang paling penting dalam hidup saya, dan dalam iman Muslim adalah Nabi Muhammad SAW. Untuk dapat berkumpul bersama untuk merayakan maulid dan menyebarkan pesan perdamaiannya membuat saya sangat bahagia, dan menyaksikan banyak orang yang datang untuk merayakannya adalah luar biasa," kata Mustafa.

 

“Itu adalah parade yang indah dan damai dengan banyak spanduk dan pengeras suara yang memainkan musik dan lagu dan ada banyak anak-anak dan keluarga yang membagikan makanan," kata Penasihat Pusat Islam Leicester Ruma Ali.

 

Sementara itu kepolisian Leicester mengapresiasi pelaksanaan pawai perayaan maulid yang juga melibatkan polisi dan telah masuk dalam kalender kegiatan besar Leicester. Maulid dirayakan secara berbeda di berbagai negara, misalnya di Pakistan, bendera hari raya dikibarkan dan upacara diadakan di monumen nasional. Beberapa Muslim memilih bertukar hadiah atau memberi kepada orang miskin, dan berduyun-duyun ke masjid untuk berdoa.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement