REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Flyover Nurtanio di Kota Bandung. Flyover yang akan berdiri di Jalan Abdul Rahman Saleh hingga Jalan Garuda dan melintasi jalur kereta api diharapkan dapat mengurai kemacetan.
"(Flyover) Nurtanio sedang kita proses pembebasan lahan tahun ini, saya dari kementerian PU lagi proses upraisal dan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung untuk percepatan penlok (penetapan lokasi)," ujar Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, Dedy Hariadi di Bandung, Rabu (5/10/2022).
Pihaknya sudah menyiapkan uang ganti rugi untuk pembebasan lahan Flyover Nurtanio. Jika penetapan lokasi selesai, maka diharapkan pada Januari tahun 2023 sudah dapat dibayarkan dan dilanjutkan dengan kontruksi.
Dedy mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp 120 miliar lebih. Flyover tersebut berada di Jalan Abdul Rahman Saleh hingga ke Jalan Garuda melintasi rel kereta api.
"Nurtanio pelaksanaan 937 meter bentang kontruksi flyover 210 meter, untuk Nurtanio estimasti (anggaran) Rp 176 miliar," katanya.
Dia melanjutkan, apabila pembayaran uang ganti rugi berjalan pada Januari tahun 2023 maka pembangunan akan selesai pada tahun 2024 kuartal kedua. Sebab pelaksanaan pembangunan direncanakan 14 bulan.
"Estimasti kita 14 bulan pelaksanaan, pelaksanaan awal Mei," katanya.
Dedy berharap, Flyover Nurtanio dapat mengurai kemacetan di Jalan Garuda dan Jalan Pajajaran. Selain itu, rel kereta api di jalur tersebut menjadi feeder jalur Padalarang ke Cileunyi.