REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan keputusan Washington menambah bantuan militer ke Ukraina menjadi ancaman bagi kepentingan Rusia. Risiko bentrokan militer juga meningkat.
"Kami menerima hal ini sebagai ancaman nyata pada kepentingan strategis negara kami," kata Antonov dalam aplikasi kirim pesan Telegram, Rabu (5/10/2022).
"Pasokan produk militer AS dan sekutu-sekutunya tidak hanya menimbulkan pertumpahan darah dan korban baru, tapi juga meningkatkan bahaya bentrokan militer langsung antara Rusia dan negara-negara Barat," tambahnya.
Akhir bulan lalu Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Washington sedang menyiapkan paket bantuan senjata baru senilai 1,1 miliar dolar AS untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia. Pejabat tersebut menambahkan paket bantuan itu akan segera diumumkan.
Paket ini akan menjadi pengiriman senjata terbaru untuk Kiev yang sedang bertempur melawan Rusia di timur Ukraina. Paket itu diperkirakan akan menggunakan dana dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang diloloskan Kongres.
Dengan USAI pemerintah Presiden Joe Biden dapat membeli senjata untuk Ukraina daripada mengirimkan persediaan senjata AS. Sumber mengatakan sistem peluncur HIMARS, amunisinya, sistem pertahanan berbagai drone, dan radar akan masuk dalam paket bantuan ini termasuk suku cadang, pelatihan dan bantuan teknis.