REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Miliarder Elon Musk mengajukan tawaran untuk melanjutkan rencana pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS, berdasarkan dokumen sekuritas. Musk mengirimkan surat kepada Twitter, Senin (3/10/2022), yang menyatakan dia ingin memproses kesepakatan sesuai dengan persyaratan semula jika pengadilan di Delaware, Amerika Serikat, melanjutkan persidangan, disiarkan Reuters, Rabu (5/10/2022).
Juru bicara Twitter mengatakan, sudah menerima surat dari Elon Musk dan ingin menyelesaikan kesepakatan itu dengan harga yang diberikan pada awal rencana pembelian. Twitter tidak mengatakan bahwa mereka menerima tawaran Musk itu.
Tidak diketahui alasan Elon Musk kembali ingin melanjutkan rencana pembelian Twitter setelah ingin mundur.
Elon Musk pada Juli cukup yakin bisa meninggalkan kesepakatan itu tanpa dikenai penalti karena jumlah akun bot di Twitter lebih tinggi dari estimasi platform tersebut 5 persen.
Tim legal Twitter pada 27 September menyatakan ilmuwan yang dipekerjakan Elon Musk memperkirakan jumlah akun bot di platform itu sekitar 5,3 sampai 11 persen. Pengacara Twitter Bradley Wilson saat itu mengatakan hasil analisis mereka tidak mendukung apa yang dikatakan Elon Musk.
Elon Musk mengumumkan pada April bahwa dia akan membeli Twitter, tapi tidak ingin melanjutkan rencana itu pada Juli. Pada Selasa waktu setempat, dia mencuit bahwa membeli Twitter akan mempercepat rencana membuat aplikasi serba bisa bernama "X".