Rabu 05 Oct 2022 15:25 WIB

BMKG Lakukan Survei Makroseismik Pascagempa Tapanuli Utara

Survei makroseismik merupakan pemetaan dampak akibat gempa bumi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kepolisian mengecek kondisi sejumlah rumah warga yang rusak akibat gempa yang terjadi di kawasan Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu (1/10/2022).
Foto: ANTARA/Humas Polres Tapanuli Utara
Petugas kepolisian mengecek kondisi sejumlah rumah warga yang rusak akibat gempa yang terjadi di kawasan Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu (1/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan survei makroseismik dalam upaya pemetaan dampak pascagempa magnitudo 6 yang terjadi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.

"Survei makroseismik merupakan pemetaan dampak akibat gempa bumi, yang kemudian dilakukan validasi dengan shakemap modelling," kata Plt. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Muzli, dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Rabu (5/10/2022).

Baca Juga

Selain itu dilakukan juga pengamatan mikroseismik, yaitu identifikasi struktur lokal tanah permukaan pada area berdampak dan tidak berdampak untuk mengetahui kemungkinan faktor dampak yang diakibatkan oleh side effects atau efek samping. Analisis itu dilakukan dengan perekaman ambient noise menggunakan sensor portable pada titik titik survei yang mewakili lokasi survei gempa di sekitar gempa utama dan susulannya.

Data ambient noise tersebut diolah dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) sebelum dilakukan interpretasi klasifikasi jenis struktur tanah permukaan untuk mengetahui info karakteristik medium respon tanah lokal terkait bahaya getaran gempa bumi.

Deputi Bidang Geofisika, Suko Prayitno Adi, mengatakan kondisi pascagempa Tapanuli Utara masih terjadi dengan skala magnitude yang kecil, maka BMKG terus mendorong aksi cepat tepat BMKG, dengan melakukan survei makroseismik. Suko menambahkan, saat ini gempa susulan yang tercatat, 119 kejadian dan 15 kejadian gempa bumi yang dirasakan pada update 5 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB.

Pertambahan frekuensi gempa susulan mendorong kolaborasi dalam Tim survei makroseismik yang terdiri dari tim gabungan yaitu BMKG Pusat, Balai Besar MKG Wilayah I (PGR 1), BMKG Geofisika Tuntungan (TSI), BMKG Geofisika Padang Panjang (PPI) dan Stasiun Meteorologi Silangit. Tim Survei ini akan melakukan observasi alat deteksi gempa portable dengan titik titik survei yang mewakili lokasi survei gempa di sekitar gempa utama dan gempa susulannya.

Kepala BBMKG wilayah I, Hendro Nugroho, dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya mendorong masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Tetap merespons dengan cepat informasi BMKG, menjaga jarak apabila kondisi gempa signifikan terjadi di era pandemi. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement