Rabu 05 Oct 2022 15:35 WIB

Air Bersih untuk Masyarakat Sumba Barat

Kemarau panjang menyebabkan pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama .

Red: Natalia Endah Hapsari
Jaringan air bersih untuk masyarakat Sumba Barat, NTT
Foto: dok Teleperformance Indonesia
Jaringan air bersih untuk masyarakat Sumba Barat, NTT

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBA BARAT --- Persoalan kekurangan air bersih akibat kekeringan secara jangka panjang memunculkan dampak Kesehatan, salah satunya adalah stunting yang tidak bisa dianggap remeh.

Sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan rendah kerap mengalaminya, seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mirisnya, kekeringan di Sumba Barat kerap terjadi setiap tahunnya dan tidak kunjung berakhir. Adanya sumber mata air pun jauh dari jangkauan masyarakat sehingga untuk mendapatkan air bersih, masyarakat harus menempuh jarak yang jauh dari rumah mereka.

Melalui program Citizen of The World, Teleperformance Indonesia bekerja sama dengan Sumba Foundation serta mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Sumba Barat memberikan bantuan dalam bentuk penyediaan sarana jaringan air bersih di Kampung Prai Nyou, Desa Mamodu, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Bantuan Pembangunan Jaringan Air Bersih ini diresmikan oleh CEO Teleperformance Indonesia, Michael Wullur bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumba Barat, Imanuel M. Anie dan Direktur Sumba Foundation, Claude Graves, di Desa Mamodu, pada Kamis (29/9/2022).  

CEO Teleperformance Indonesia, Michael Wullur, dalam sambutannya mengatakan Teleperformance Indonesia selain senantiasa berlaku profesional dan fokus kepada bisnis, juga berkomitmen untuk menjadi kebaikan kepada sesama.

“Prioritas kami adalah memberikan bantuan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan infrastruktur maupun kebutuhan mendasar lainnya yang dapat menyentuh langsung kepada seluruh masyarakat di daerah yang membutuhkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (5/10).

Pulau Sumba di Kawasan Timur Indonesia memiliki keindahan alam yang mengagumkan dengan kekayaan budaya serta tradisi yang unik.  Namun, masyarakat Sumba juga menghadapi tantangan geografi dengan iklim kemarau yang panjang selama delapan bulan sehingga kebutuhan air bersih menjadi hal yang utama .

 “Pembangunan jaringan air bersih ini akan memberi manfaat sangat besar bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat, meningkatkan kesehatan masyarakat juga untuk ketahanan pangan masyarakat Desa Mamodu. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan air untuk usaha budi daya tanaman kebun (hortikultura) yang dapat menambah penghasilan masyarakat,” jelasnya.

Jaringan air bersih ini rencananya akan dialirkan untuk kedua kampung utama yaitu Kampung Prai Nyou dan permukiman sekitar Desa Mamodu.  

Selain warga Desa Mamodu, pada musim kemarau, warga dari Kampung Puu Kabbo, Desa Rajaka, Kecamatan Lamboya, Sumba Barat juga mengambil air bersih di Sumur Prai Nyou.  Diperkirakan lebih dari 332 orang memanfaatkan program pembangunan air bersih ini.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumba Barat, Imanuel M Anie, yang mewakili Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, menyampaikan terima kasih kepada Teleperformance Indonesia dan Sumba Foundation yang telah bekerja sama untuk membangun jaringan air bersih bagi masyarakat desa ini.

“Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan air bersih dengan baik termasuk pengembangan usaha budi daya tanaman kebun (hortikultura) serta menjaga, merawat dan memelihara jaringan air bersih dengan baik agar air senantiasa mengalir sepanjang saat,” ujarnya.

Imanuel juga mengingatkan kalau selama ini ada beberapa jaringan air bersih yang telah dibangun LSM lainnya, namun tidak bertahan lama karena kurang mendapat perhatian perawatan masyarakat penggunanya. Akibatnya jaringan air bersih itu cepat rusak dan dibiarkan telantar begitu saja. 

“Mudah-mudahan apa yang sudah dibangun ini terus terjaga baik sehingga terus berfungsi melayani air bersih bagi masyarakat Desa Mamodu sepanjang masa, sehingga juga dapat mencegah stunting di Sumba Barat, karena saat ini ada 20 persen anak-anak stunting yang salah satunya disebabkan karena kurangnya asupan air bersih,” kata dia penuh harap. 

Direktur Sumba Foundation, Claude Graves, mengatakan pentingnya air bersih. “Ini merupakan bantuan pertama kali dan berharap kerja sama dengan Teleperformance Indonesia terus berlanjut ke depan. Semua itu demi pembangunan dan pelayanan air bersih bagi masyarakat Sumba Barat tercinta ini,” ucap Claude.

Selain memberikan bantuan berupa penyediaan sarana jaringan air bersih, Teleperformance Indonesia juga memberikan bantuan berupa pemberian perlengkapan sekolah kepada lebih dari 215 anak, peralatan mengajar kepada Hobawawi Learning Center serta memberikan kelas khusus untuk anak-anak mulai dari tingkat TK hingga tingkat SMA, guna mendukung kegiatan belajar mengajar anak-anak di wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement