Rabu 05 Oct 2022 16:28 WIB

Anjuran Mengajarkan Anak Berenang, Memanah, dan Berkuda

Anak dianjurkan untuk berenang, memanah, dan berkuda.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Anjuran Mengajarkan Anak Berenang, Memanah, dan Berkuda. Foto:  Peserta menembakkan anak panah ke sasaran saat mengikuti turnamen panahan berkuda di Lapangan Nongkodono, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (23/7/2022). Turnamen terbuka panahan berkuda yang diikuti 18 peserta terdiri kelas beginner dan junior dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut dalam rangka perayaan Grebeg Suro menyambut tahun baru Islam sekaligus tahun baru dalam penanggalan Jawa.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Anjuran Mengajarkan Anak Berenang, Memanah, dan Berkuda. Foto: Peserta menembakkan anak panah ke sasaran saat mengikuti turnamen panahan berkuda di Lapangan Nongkodono, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (23/7/2022). Turnamen terbuka panahan berkuda yang diikuti 18 peserta terdiri kelas beginner dan junior dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut dalam rangka perayaan Grebeg Suro menyambut tahun baru Islam sekaligus tahun baru dalam penanggalan Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain memberikan hak sandang dan pangan, kepada anak-anak, orang tua juga harus memberikan haknya untuk membentuk jasmani yang kuat dengan mengolahragakan anak-anak. Ada tiga olahraga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu berenang, memanah, dan berkuda.

Diriwayatkan dari Umar Bin Khattab Ra. "Ajarkanlah kepada anak-anak kalian berenang, memanah, dan tetap duduk di punggung kuda yang sedang melompat." 

Baca Juga

Dr Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak dari atsar ini menjadi jelas hak anak untuk diajari beberapa jenis olahraga tertentu yang disebutkan secara khusus oleh Nabi SAW.

"Ini menunjukkan bahwa cabang-cabang olahraga tersebut memiliki peran penting dalam diri anak pada masa sekarang maupun pada masa mendatang," katanya.

Dan olahraga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW itu juga memiliki peran penting dalam menanamkan kepercayaan diri pada anak dengan mempelajari cabang-cabang olahraga ini. Karena akan menimbulkan penyesalan pada diri anak ketika telah dewasa ia tidak dapat melakukannya. 

Ini berbeda dengan cabang-cabang olahraga lain yang bisa dia pelajari kelak setelah dewasa, walaupun tidak dia lakukan di masa anak-anaknya. Hal ini kalau menunjukkan sesuatu maka menunjukkan pada usaha Rasulullah SAW dalam mengolahragakan anak. 

"Sebab, beliau sendiri juga berenang di waktu kecil di kebun paman-pamannya Bani Najjar dan bermain bersama anak-anak lainnya," katanya.

Dan yang lainnya adalah beliau memberikan dorongan kepada anak-anak dalam olahraga memanah. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam kitab al-Atsar berikut sanadnya dari Ali ra. 

"Tidaklah Nabi SAW menyebutkan kedua orang tua beliau (dalam sumpah) kecuali untuk Sa'ad. Beliau ucapkan 'Bidiklah, bapakku dan ibuku adalah tebusanmu, wahai anak merdeka.'" 

Dari Abul Aliyah, "Bahwasanya Rasulullah berjalan melewati beberapa orang pemuda yang sedang memanah Rasulullah bersabda, 'bidiklah wahai anak cucu Ismail. Bapak moyang kalian adalah pemanah.'"

Diriwayatkan oleh Said bin Manshur.  Pentahqiqknya, Habiburrahman, mengatakan," Diriwayatkan oleh Bukhari dari hadist Salman bin Akhwa.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement