Rabu 05 Oct 2022 16:35 WIB

Tangkap Peluang Investasi IKN, Waskita Beton Siapkan Fasilitas Pabrik di Penajam

Progres pabrik tersebut saat ini sudah mencapai 70-80 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Waskita Beton Precast
Foto: Facebook Humas Waskita Beton Precast
Waskita Beton Precast

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tidak mau ketinggalan menangkap peluang di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. WSBP melihat potensi pasar di proyek IKN cukup besar terutama untuk infrastruktur dasar. 

Presiden Direktur WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan, Perseroan saat ini sedang menyiapkan satu fasilitas pabrik di Penajam, Kalimantan Timur. Berdasarkan peta pengembangan IKN, menurut Poerbayu, pabrik berada tidak jauh dari pelabuhan udara VIP. 

Baca Juga

Poerbayu menjelaskan, progres pabrik tersebut saat ini sudah mencapai 70-80 persen. "Kami sedang mengembangkan fasilitas pabrik disana di atas lahan seluas 18 hektar," kata Poerbayu di Jakarta, Rabu (5/10/2022). 

Selain itu, dalam mendukung pekerjaan-pekerjaan holding, WSBP juga sedang mempersiapkan pendirian batching plant. Dengan adanya batching plant, WSBP akan lebih mudah menjangkau pasar sekaligus dapat menyediakan kebutuhan beton readymix bagi holding. 

Dari batching plant ini, WSBP juga akan memasok beton readymix ke beberapa BUMN lainnya yang tergabung dalam pembangunan jalan tol untuk IKN. WSBP akan mempersiapkan fasilitas lainnya sejalan dengan progres pengembangan IKN. 

Direktur Keuangan WSBP Asep Mudzakir mengapresiasi market sounding atau penjajakan pasar yang dilakukan pemerintah untuk proyek IKN. Asep melihat, market sounding merupakan komitmen pemerintah dalam rangka pembangunan dan penyelesaian IKN. 

Market sounding nantinya akan dihadiri para investor yang akan berinvestasi di pembangunan IKN. "Ekspektasi kami menjadi lebih tinggi karena ada upaya pemerintah untuk bagaimana mendapatkan kepastian investor yang mendanai IKN di luar porsi APBN," kata Asep.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement