Kamis 06 Oct 2022 00:15 WIB

Putin Sahkan UU Aneksasi Empat Wilayah Ukraina

Wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia bagian dari Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita menunjukkan surat suaranya kepada wartawan sebelum memberikan suara dalam referendum di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur, Sabtu, 24 September 2022. Pemungutan suara dimulai Jumat di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow pada referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.
Foto: AP/AP
Seorang wanita menunjukkan surat suaranya kepada wartawan sebelum memberikan suara dalam referendum di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur, Sabtu, 24 September 2022. Pemungutan suara dimulai Jumat di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow pada referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang terkait pencaplokan empat wilayah Ukraina ke Rusia. Dokumen-dokumen itu dipublikasikan di situs web pemerintah Rusia pada Rabu (5/10/2022) pagi.

Awal pekan ini, kedua majelis parlemen Rusia meratifikasi perjanjian yang menjadikan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia bagian dari Rusia.  Langkah itu dilakukan saat perang Moskow di Ukraina telah memasuki fase baru yang lebih berbahaya.  Rusia menghadapi kemunduran yang meningkat di medan perang.  Sementara pasukan Ukraina merebut kembali wilayah mereka di timur dan selatan, yang diduduki oleh Rusia.

Baca Juga

Perbatasan wilayah yang diklaim Rusia masih belum jelas. Tetapi Kremlin telah bertekad untuk mempertahankan wilayah Rusia, termasuk empat wilayah yang dianeksasi dengan segala cara, salah satunya mengerahkan senjata nuklir.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menanggapi aneksasi dengan mengumumkan aplikasi jalur cepat untuk bergabung dengan NATO dan secara resmi mengesampingkan pembicaraan dengan Rusia. Zelenskyy menyatakan, dia tidak mungkin mengadakan negosiasi dengan Putin setelah Rusia mengambil alih empat wilayah Ukraina.

Pada Rabu pagi, beberapa ledakan mengguncang Bila Tserkva, sehingga memicu kebakaran di fasilitas infrastruktur di kota di selatan Ibu Kota Kiev. Pemimpin regional Oleksiy Kuleba mengatakan, indikasi awal adalah bahwa kota itu diserang oleh drone "kamikaze" atau drone bunuh diri. Bila Tserkva terletak sekitar 80 kilometer di selatan Kiev.

 Rusia semakin sering menggunakan drone bunuh diri dalam beberapa pekan terakhir, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi pertahanan Ukraina.  Kendaraan tak berawak dapat tetap terbang tinggi untuk waktu yang lama sebelum menyerang target mereka dan meledakkan muatan mereka pada saat terakhir.

Kuleba mengatakan, total enam pesawat tak berawak Shahed-136 menghantam Kota Bila Tserkva. Satu orang terluka dalam serangan itu.

"Puluhan petugas penyelamat berada di tempat kejadian dan masih berupaya untuk memadamkan api beberapa jam setelah serangan itu dilaporkan," kata Kuleba.

Sementara itu, pasukan Ukraina terus membuat keuntungan di selatan.  Militer Kiev mengatakan, mereka telah merebut kembali lebih banyak desa di wilayah Kherson sebagai bagian dari upaya serangan balasan besar-besaran. Komando Operasi Selatan mengatakan bahwa, bendera Ukraina telah dikibarkan di atas Desa Liubymivka, Khreschenivka, Zolota Balka, Biliaivka, Ukrainka, Velyka, dan Mala Oleksandrivka.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement