Rabu 05 Oct 2022 16:45 WIB

Bahaya Buat Campuran Diffuser dari Cairan Antiseptik, Jangan Coba-Coba

Diffuser dibuat dari cairan antiseptik berisiko buruk pada kulit dan tenggorokan.

Red: Nora Azizah
Diffuser yang dibuat dari cairan antiseptik berisiko buruk pada kulit dan tenggorokan.
Foto: www.pxhere.com
Diffuser yang dibuat dari cairan antiseptik berisiko buruk pada kulit dan tenggorokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Debora Aloina Ita Tarigan tak menyarankan orang-orang membuat campuran diffuser menggunakan cairan mengandung antiseptik. Pasalnya, hal ini berisiko berdampak buruk pada kulit dan tenggorokan.

"Cairan antiseptik memiliki sejumlah kandungan yang membahayakan. Apabila terkena kulit manusia bisa menyebabkan hipersensitif karena cairan mengandung chloroxylenol," kata Medical Underwriter Sequis itu melalui siaran pers, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga

Menurut Debora, ini dapat berisiko menyebabkan perubahan warna kulit, ruam, iritasi, dan kulit terbakar. Kemudian, apabila sampai tertelan maka dapat menyebabkan erosi faring (penipisan atau pengikisan jaringan tenggorokan), edema laring (penyempitan saluran pernapasan), gangguan pernapasan akut hingga dapat terjadi henti jantung.

Dia menuturkan, sampai saat ini belum ada penelitian membuktikan diffuser dapat menjadi bagian tatalaksana pencegahan COVID-19. Penggunaan diffuser juga belum terbukti aman untuk digunakan sebagai metode penguapan cairan antiseptik guna mensterilisasi udara.

Menurut dia, justru penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan mulai dari iritasi pada mata hingga potensi kerusakan pada organ pernapasan. Sementara itu, penggunaan minyak esensial pada diffuser masih relatif aman untuk saluran pernapasan. Namun, Debora mengingatkan bagi penderita gangguan pernafasan, seperti yang memiliki riwayat asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan kronis lainnya agar lebih waspada atau menghindari penggunaan diffuser.

Hal ini karena uap dari diffuser berpotensi menyebabkan iritasi di saluran pernapasan. Debora mengingatkan masyarakat tak sembarang meniru dan menyebarkan percobaan tren do it yourself diffuser atau konten kesehatan lain yang belum tervalidasi kebenarannya, seperti mencampur antiseptik pada diffuser.

Dia lalu mengajak masyarakat aktif melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 daripada bereksperimen sendiri dengan dalil dapat mencegah penyebaran virus. Hal terbaik yang dapat dilakukan yakni dengan menaati protokol kesehatan, yakni selalu menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga imunitas dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, cukup beristirahat, dan kelola stres dengan baik.

"Selain itu, ada baiknya kita mempersiapkan diri dari kemungkinan terserang penyakit dengan memiliki asuransi kesehatan agar bisa mendapatkan perawatan medis lebih cepat dan berkualitas," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement