Rabu 05 Oct 2022 17:31 WIB

Pemkot Jaksel Terjunkan Pasukan 'Pelangi' Bersihkan Banjir Kemang

Pemkot Jaksel menerjunkan pasukan 'Pelangi' untuk membersihkan sisa banjir di Kemang.

Pedagang mendorong gerobaknya saat menerobos banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/10/2022).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang mendorong gerobaknya saat menerobos banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menerjunkan ratusan personel pasukan "pelangi" untuk melakukan kerja bakti membersihkan kawasan Jalan Raya Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menyusul banjir di daerah itu karena hujan lebat, pada Selasa (4/10).

"Kerja bakti di kawasan itu dilakukan untuk membersihkan jalan dari sampah, lumpur dan lain sebagainya, setelah banjir kemarin," kata Camat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Ujang Hermawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga

Ujang mengatakan, pasukan pelangi ini terdiri dari 70 personel petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau dikenal dengan pasukan berwarna oranye dari seluruh kelurahan se-Kecamatan Mampang.

Kemudian, ditambah 45 personel Suku Dinas Sumber Daya Air (pasukan biru) , 15 personel Suku Dinas Bina Marga (pasukan kuning), 25 personel gabungan Sudin Lingkungan Hidup dan UPK Badan Air (pasukan oranye hijau).

Kemudian juga ikut membantu 15 personel Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (pasukan hijau), 10 petugas Sudin Perhubungan, 20 personel Satpol PP dan 15 personel serta dua unit armada Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Ujang merinci personel Sudin Gulkarmat dan PPSU bertugas membersihkan sisa lumpur dengan melakukan penyemprotan air pada lumpur sisa genangan di Jalan Raya Kemang menggunakan dua unit armada pemadam serta membersihkan sampah dan tali.

Sementara untuk puluhan personel suku dinas lainnya melakukan pembersihan pada dua jalur di Jalan Taman Kemang dan Jalan Taman Kemang I dengan mengangkut sampah di Kali Krukut dan menyapu sisa sampah dan mengeruk tanah sisa galian pengerjaan saluran air.

"Dengan dilakukan kerja bakti maka kawasan itu setelah banjir kembali bersih. Selain itu juga tercipta lingkungan yang sehat," kata Ujang. Ujang tidak merinci kapan kerja bakti dimulai dan selesainya, termasuk perolehan sampah dan lumpurnya seberapa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement