Rabu 05 Oct 2022 18:50 WIB

BPBD: Beberapa Desa di Purwakarta Rawan Pergeseran Tanah

BPBD Purwakarta mencatat ada sejumlah desa rawan bencana pergeseran tanah.

Red: Bilal Ramadhan
Warga dibantu dengan tim gabungan di Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta, sedang membersihkan material tanah longsor. BPBD Purwakarta mencatat ada sejumlah desa rawan bencana pergeseran tanah.
Foto: Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Warga dibantu dengan tim gabungan di Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta, sedang membersihkan material tanah longsor. BPBD Purwakarta mencatat ada sejumlah desa rawan bencana pergeseran tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, BPBD Kab Purwakarta; Beberapa kampung rawan bencana pergeseran tanah

PURWAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyebutkan, beberapa perkampungan yang ada di dua desa di sekitar kota dan kabupaten tidak layak dijadikan tempat tinggal, karena rawan bencana pergeseran tanah.

Baca Juga

Kepala BPBD Kabupaten Purwakarta, Yuddy Herdiana, di Purwakarta, Rabu mengatakan, dua desa itu tidak layak ditinggali karena berada di antara pertemuan dua sesar atau patahan yang rentan akan pergeseran tanah.

Menurut dia, hasil assessment jajarannya, potensi pergeseran tanah yang paling di antisipasi itu ialah di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru serta di beberapa kampung di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.

Sesuai dengan data BPBD Kabupaten Purwakarta, bencana pergeseran tanah di daerah itu terjadi hampir setiap tahun, yakni pada 2019, 2020 dan 2021. Bahkan, katanya, pada Juni tahun ini sudah terjadi pergerakan tanah di daerah itu yang mengakibatkan jalan terputus.

"Daerah itu merupakan pertemuan sesar Lembang dan sesar Baribis yang membentang hingga ke wilayah Tangerang. Hasil kajian kami bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan kalau daerah itu tidak layak dihuni karena sangat rawan pergerakan," kata dia.

Yuddy menyampaikan, saat ini pemerintah sedang berupaya merelokasi warga yang tinggal di kampung itu ke tempat yang lebih aman.

Menurut dia, ada salah satu daerah yang telah dipilih menjadi tujuan relokasi, yakni tetangga kampung yang masih satu desa. "Relokasinya dilakukan secara bertahap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement