Rabu 05 Oct 2022 21:00 WIB

Muhammadiyah Tegaskan tidak Terlibat Dukungan Calon Presiden

Muhammadiyah tetap di posisi netral baik di pemilu sebelumnya maupun 2024.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham Tirta
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menegaskan, posisi Persyarikatan Muhammadiyah dalam kontestasi politik jelang 2024, mendatang. Sebagai ormas Islam, Muhammadiyah tetap di posisi netral tidak ikut dalam dukung mendukung pasangan calon presiden, baik di pemilu sebelumnya maupun pada 2024, mendatang.

"Sebagai Ormas Islam, Muhammadiyah tidak punya otoritas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dan dukung mendukung calon presiden dan wakil presiden," kata Abdul Mu'ti yang ia tegaskan melalui akun Twitter-nya, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga

Ia kembali menegaskan posisi Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat Islam, bukan partai politik. "Sesuai Undang-Undang dasar lembaga yang berwenang mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah partai politik," ujarnya.

Adapun bagi pribadi personal warga Muhammadiyah, diakui dia, memang memiliki hak konstitusi baik memilih dan dipilih. Abdul Mu'ti menegaskan, proses pemilihan presiden dan wakil presiden memang masih lama. Namun, suasana dukung mendukung di masyarakat sudah sangat terasa.

Karena itu, ia menekankan agar tetap harus memiliki aturan. Sehingga tidak seenaknya mencampuradukkan dukungan pribadi dengan wilayah organisasi Muhammadiyah.

"Warga Muhammadiyah hendaknya bersikap cerdas dan tidak terpengaruh oleh video yang beredar luas melalui medsos, bahwa Muhammadiyah memberikan dukungan. Atas video yang beredar merupakan disinformasi yang dimaksudkan sebagai propaganda politik," kata Mu'ti.

Ia berharap kepada masyarakat, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah, hendaknya tetap cerdas melihat situasi. Warga Muhammadiyah juga diminta tetap tenang dan menjaga situasi yang kondusif, rukun, dan persatuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement