Rabu 05 Oct 2022 22:31 WIB

Pemkot Sukabumi Perkuat Penerapan Smart City

Pemkot sebelumnya telah meraih penghargaan kategori smart governance

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pemkot Sukabumi terus berkomitmen dalam penerapan program Quick Win Smart City. Salah satunya melalui penggunaan standar ISO SNI 37122 tahun 2019 sesuai arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Foto: istimewa
Pemkot Sukabumi terus berkomitmen dalam penerapan program Quick Win Smart City. Salah satunya melalui penggunaan standar ISO SNI 37122 tahun 2019 sesuai arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi terus berkomitmen dalam penerapan program Quick Win Smart City. Salah satunya melalui penggunaan standar ISO SNI 37122 tahun 2019 sesuai arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Penguatan penerapan smart city ini tergambar dalam evaluasi oleh Kemenkominfo yang dilakukan melalui wawancara virtual pada Selasa (4/10/2022) lalu. Momen tersebut dengan melibatkan dua orang akademisi dari Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada.

Baca Juga

'' Evaluasi ini rutin dilakukan setiap tahun sejak rampungnya masterplan Smart City Kota Sukabumi pada 2017,'' ujar Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, Yuli Noviawan, Rabu (5/10/2022). Selain diskominfo, hadir lima dinas lainnya pada Pemerintah Kota Sukabumi yang mewakili enam pilar Smart City.

Kemenkominfo terang Yuli, tidak hanya menilai pelaksanaan program quick win smart city tetapi juga mengukur dampaknya pada masyarakat melalui survei. Ia menambahkan sekitar delapan program yang disurvei dan dievaluasi.

Di antaranya aplikasi Sukabumi participated responder (Super) yang digunakan untuk mengelola aduan masyarakat. Di mana hasilnya mendapatkan pencapaian yang memuaskan.

Dalam evaluasi itu ungkap Yuli, Kemenkominfo juga memberikan rekomendasinya yaitu penggunaan standar ISO SNI 37122 tahun 2019. Jika standar ini sudah digunakan maka pengukuran Smart City akan bertambah menjadi 20 indikator.

'' Tidak hanya diukur dari enam pilar seperti Smart Living dan Smart Economy saja,'' cetus Yuli. Ia mengharapkan melalui evaluasi Smart City, kinerja pelaksanaan program Quick Win akan meningkat dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sukabumi meraih penghargaan atas inplementasi program smart city kategori Smart Governance Gerakan Menuju Smart City. Di mana penghargaan diberikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate kepada Wakil Wali Kota Andri Setiawan Hamami di Tangerang, Selasa (14/12/2021) lalu.

'' Penghargaan Smart Governance diraih atas penerapan program smart city dengan program quick win,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, Rabu (15/12/2021). Di antaranya penerapan pengaduan masyarakat lewat aplikasi SUPER atau Sukabumi Participatory Responden.

Selain itu digulirkan aplikasi administrasi kependudukan dan website Covid -19. Di samping itu sejak tahun 2017, Pemerintah Kota Sukabumi telah memiliki master plan smart city yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

Penghargaan tersebut lanjut Andri, menjadi kebanggaan dan motivasi bagi pemkot untuk terus mengimplementasikan program Smart City. Terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada warga dengan pelibatan teknologi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement