REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para aktivis Palestina di Yerusalem yang diduduki telah meminta masyarakat di seluruh Tepi Barat yang diduduki memobilisasi dan menjaga Masjid Al Aqsa dari serangan yang direncanakan pemukim Yahudi. Mereka memperingatkan para pemukim ilegal sedang bersiap menyerbu Masjid Al Aqsa dalam jumlah besar untuk merayakan hari raya Yahudi Yom Kippur pada 4 dan 5 Oktober.
Ahad lalu, lebih dari 200 pemukim dan puluhan tentara Israel yang menyerbu masjid, situs tersuci ketiga di dunia Islam. Warga Palestina melihat adanya pelanggaran baru yang dilakukan oleh seorang pemukim perempuan ekstremis yang menari dan bernyanyi di depan Masjid Kubah Batu. Dia memprovokasi dan menyebabkan kemarahan di kalangan jamaah Palestina.
Dalam insiden provokatif lainnya, Anggota Knesset Israel Simcha Rotman meniup terompet upacara di dinding timur Masjid Al Aqsa. Pemukim belum lama ini meniup terompet di Pemakaman Bab Al-Rahma beberapa kali dan meluncurkan seruan untuk meniup terompet secara kolektif di Masjid Al Aqsa selama perayaan Rosh Hashanah.
Beberapa melakukannya melalui telepon mereka dan mengatakan mereka berharap dapat meniup terompet tradisional di masjid secara langsung. Dilansir Middle East Monitor, Kamis (6/10/2022), lebih dari 4.800 pemukim ilegal menyerbu Masjid Al Aqsa bulan lalu.
Puncak serangan adalah pada 26 dan 27 September 2022. Tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan Rosh Hashanah. Kelompok pemukim menargetkan 50 ribu orang telah menyerbu ke Al Aqsa pada akhir tahun ini.