Kamis 06 Oct 2022 12:17 WIB

Jakarta Punya Tempat Parkir Air Sementara Pertama di Indonesia

Anies meresmikan proyek pertama berbasis alam selesaikan masalah limpahan air.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berbincang dengan warga di sela pembukaan Ruang Limpah Sungai Brigif Atas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berbincang dengan warga di sela pembukaan Ruang Limpah Sungai Brigif Atas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan menyebutkan, Jakarta kini mempunyai tempat parkir sementara untuk menampung limpahan air sungai berbasis alam pertama di Indonesia, yang mampu mengurangi beban kawasan hilir saat terjadi hujan.

"Kami sekarang punya sebuah pendekatan baru di mana ruang parkir air sementara saat sungai itu memiliki air yang berlimpah guna mengurangi beban di kawasan hilir karena airnya ditahan di kawasan dekat dengan hulu," kata Anies saat meresmikan Waduk Brigif di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).

Dia juga menyebut, persoalan limpahan air sungai dipicu salah satunya karena pembangunan di Jakarta yang terjadi beberapa dekade terakhir. Sehingga perlu pendekatan berbasis alam untuk menanganinya.

Menurut Anies, di Indonesia belum ada proyek yang mengedepankan solusi berbasis alam untuk menangani luapan air sungai ketika debit yang tinggi, di antaranya karena faktor curah hujan. "Yang berbasis alam ini sudah dilaksanakan di berbagai negara, Indonesia belum. Tapi alhamdulillah proyek ini menandai sebagai proyek pertama yang berbasis alam untuk selesaikan masalah limpahan air sungai," ucap Anies.

Dia menamakan tempat parkir limpahan air sungai itu menjadi "Ruang Limpah Sungai" di tiga lokasi yang saat ini sedang dalam proses pembangunan waduk, yakni Waduk Brigif, Waduk Lebak Bulus, dan Waduk Pondok Ranggon, Menurut Anies, ketiganya berfungsi salah satunya menampung air.

Mengingat belum ada proyek serupa di Tanah Air, Anies mengirim, tim untuk belajar ke Singapura dan Belanda terkait proyek pengendalian air sungai saat musim hujan. "Indonesia bukan yang pertama, kami merujuk pada pengalaman karena itu hari ini kami undang secara khusus Dubes Singapura untuk ikut hadir karena kami melihat apa yang dikerjakan di Kallang River," ucap Anies.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Yusmada Faizal mengatakan, Ruang Limpah Sungai itu akan menjadi ruang terbuka biru yang menjadi bagian proyek 942, yakni sembilan polder, empat waduk, dan dua sungai. Yusmada menambahkan, pembangunan empat itu saat ini sedang tahap penyelesaian yang baru mencapai total 70 persen.

Adapun empat waduk itu adalah Brigif, Lebak Bulus, Pondok Ranggon, dan Wirajasa yang didanai menggunakan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang dikucurkan oleh BUMN, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Meski tidak menyebut khusus nilai anggaran, namun pinjaman itu dibayarkan menggunakan APBD tahun jamak 2021-2022.

"Per saat ini secara total itu baru progres 70 persen, itu secara kontrak akan berakhir Desember 2022," kata Yusmada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement