Kamis 06 Oct 2022 15:18 WIB

Penanganan Banjir Tol Pondok Aren-Serpong Ditargetkan Selesai 2023

Langkah PUPR untuk tangani banjir tol Pondok Aren adalah dengan peninggian jalan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol ruas Serpong-Pondok Aren, di Gerbang Tol Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai tengah melaksanakan beberapa pekerjaan konstruksi.
Foto: Muhammad Iqbal/Antara
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol ruas Serpong-Pondok Aren, di Gerbang Tol Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai tengah melaksanakan beberapa pekerjaan konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan konstruksi penanganan banjir di ruas Tol Pondok Aren-Serpong kilometer 8 selesai pada 2023. Tol tersebut hampir setiap tahun sejak 2019 selalu terjadi genangan air. 

Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai tengah melaksanakan beberapa pekerjaan konstruksi. “Upaya kami melalui beberapa pekerjaan konstruksi yang meliputi peninggian badan jalan setinggi dua meter pada kilometer 8, sepanjang 459 meter,” kata Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Rabu (5/10/2022). 

Dioperasikan sejak 1999, Jalan Tol Pondok Aren-Serpong melintasi aliran Sungai Cibenda yang disalurkan melalui saluran air dengan dimensi 2 x 4,5 meter dan tinggi 2,5 merer. Akan tetapi, perubahan tata guna lahan di sekitar Jalan Tol Pondok Aren-Serpong menyebabkan terjadinya perubahan pola aliran sungai Cibenda sehingga menyebabkan terjadinya genangan.

Selain konstriksi penanganan banjir, Hedy mengatakan, juga melakukan penggantian box culvert jembatan bentang sepanjang 20 meter. Selain itu juga membangun kolam retensi arah Jakarta (memaksimalkan row  jalan tol) sebagai pengendali banjir dan pembersihan sedimen sungai di area box culvert. 

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit memastikan pekerjaan konstruksi per September 2022 sudah mencapai 31,89 persen. Pekerjaan tahap I arah Jakarta akan selesai pada Desember 2022 dan pekerjaan tahap II arah BSD akan selesai pada Mei 2023 mendatang yang dilakukan oleh kontraktor dari PT Wijaya Karya (Persero). 

“Dengan pekerjaan konstruksi  tersebut, diharapkan aliran air Sungai Cibenda dapat menjadi lebih lancar terutama pada saat musim penghujan,” tutur Danang. 

Pada lokasi tersebut, Danang mengatakan juga akan dibangun kolam pengendali banjir (kolam retensi) yang direncanakan dapat menjadi lokasi penampungan air pada saat hujan terjadi. Selain itu juga dapat mencegah air menggenangi badan jalan. 

Untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, Kementerian PUPR terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Lalu juga menindaklanjutinya dengan melaksanakan normalisasi dan pembangunan tanggul Sungai Cibenda (sisi hilir).

Kementerian PUPR bersama dengan BUJT PT Bintaro Serpong Damai telah melakukan beberapa tindakan antisipasi saat terjadi genangan yaitu dengan menginformasikan lokasi banjir melalui VMS, pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti buka tutup jalan tol di gerbang masuk jalan tol, menyediakan U-Turn di jalan tol, dan mengalihkan kendaraan keluar ramp atau akses terdekat. Selain itu juga telah mengarahkan sejumlah petugas dan menambah jumlah personel yang stand by untuk mengoordinasikan kondisi saat terjadi genangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement