Kamis 06 Oct 2022 16:18 WIB

Jejaring Panca Mandala, Harapan Tegaknya Pancasila di Benua Etam

Anggota JPM lebih mencintai Indonesia setelah mendapat penguatan dari BPIP

Red: Christiyaningsih
Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) yang tergabung dalam Jejaring Panca Mandala (JPM) mendeklarasikan diri bergotong royong membumikan Pancasila di Benua Etam, Kamis (6/10/2022).
Foto: BPIP
Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) yang tergabung dalam Jejaring Panca Mandala (JPM) mendeklarasikan diri bergotong royong membumikan Pancasila di Benua Etam, Kamis (6/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) yang tergabung dalam Jejaring Panca Mandala (JPM) mendeklarasikan diri bergotong royong membumikan Pancasila di Benua Etam, Kamis (6/10/2022). Di hadapan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasia (BPIP) Yudian Wahyudi, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso, dan 10 pimpinan daerah lainnya, para JPM berkomitmen menjalankan program konkret untuk masyarakat Kaltim.

JPM yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat, dan media massa ini sebelumnya telah mendapat penguatan pembinaan ideologi Pancasila dari BPIP pada 4-5 Oktober 2022 di Kota Samarinda. Anggota JPM asal Kabupaten Kutai Kartanegara, Akhmad Akbar Haka Saputra, mengaku dirinya merasa lebih mencintai Indonesia setelah mendapat penguatan dari BPIP. 

Baca Juga

“Kami anak muda terakhir dapat pelajaran Pancasila itu saya pikir tahun ‘98 ya. Sudah 25 tahun ke-delay. Jadi seperti ngerefresh lagi ingatan. Akhirnya kita jadi lebih cinta banget akan Indonesia. Selama ini kita ternyata abai,” ungkap anggota JPM dari unsur dunia usaha ini.

Akbar Haka juga mengaku tergerak melakukan tindakan konkret dalam pengamalan Pancasila di tengah masyarakat bersama dengan anggota JPM lainnya. “Kita harus jadi orang yang menyerahkan tongkat estafet kepada anak-anak muda. Sekarang ini orang-orang hapal Pancasila, tetapi tidak semua orang memahami dan meresapi nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Tugas kita yang ada dalam JPM menjadi jejaring meneruskan tongkat estafet dan saluran informasi bagi teman-teman yang lebih muda atau temen-temen di luar sana,” ungkapnya.

Kekuatan gotong royong dipercaya dapat menghasilkan program strategis bagi kebermanfaatan masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Hal itu yang menjadi keyakinan 11 JPM baru di Kaltim ini.

“Dengan ini kami sepakat membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta mendukung kolaborasi dan sinergi pembinaan ideologi Pancasila di Provinsi Kalimantan Timur,” ucap 55 pengurus JPM se-Kalimantan Timur saat mendeklarasikan diri di Pendopo Kantor Gubernur Kalimantan Timur. 

Dengan telah diucapkannya deklarasi, unsur masyarakat se-Kaltim ini resmi dikukuhkan menjadi 11 JPM di Kalimantan Timur. Kesebelas JPM yang baru dikukuhkan tersebut di antaranya,

1. JPM Benua Etam, Provinsi Kalimantan Timur;

2. JPM Tepian, Kota Samarinda;

3. JPM Beriman, Kota Balikpapan;

4. JPM Kota Taman, Kota Bontang;

5. JPM Batiwakkal, Kabupaten Berau;

6. JPM Borneo Untung Benua, Kabupaten Kutai Timur;

7. JPM Benuo Taka, Kabupaten Penajam Paser Utara;

8. JPM Paser Daya Taka, Kabupaten Paser;

9. JPM Rakat Betulungan, Kabupaten Kutai Kartanegara;

10. JPM Sempekat Sempawaat, Kabupaten Kutai Barat;

11. JPM Tana’a Meka’am, Kabupaten Mahakam Ulu.

Setelah dikukuhkan, para JPM akan melakukan aksi konkret. Di antaranya, penguatan ideologi Pancasila dan karakter kebangsaan melalui kegiatan sosialisasi kepada keluarga narapidana teroris (napiter) yang telah direncanakan JPM Benua Etam, Provinsi Kalimantan Timur. 

Di samping itu, JPM Rakat Betulungan Kabupaten Kutai Kartanegara membuat rencana program  penguatan kapasitas SDM dalam membumikan Pancasila pada karyawan swasta di perusahaan-perusahaan melalui kegiatan pembentukan Kader Pancasila Jaringan JPM. Selain itu, mereka juga akan mengampanyekan literasi digital Pancasila melalui pembuatan video musik yang berbasis kearifan lokal/musik etnik modern, workshop musik dan lirik pemahaman nilai Pancasila, serta pembuatan video destinasi wisata.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَاۤىِٕنَةٍ مِّنْهُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

(QS. Al-Ma'idah ayat 13)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement