Kamis 06 Oct 2022 20:45 WIB

Sydney Pecahkan Rekor Curah Hujan dalam 164 Tahun

Sydney akan mencatat tahun terbasahnya dalam 164 tahun

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sydney akan mencatat tahun terbasahnya dalam 164 tahun saat pihak berwenang bersiap menghadapi banjir besar di timur Australia.
Foto: EPA-EFE/DEAN LEWINS
Sydney akan mencatat tahun terbasahnya dalam 164 tahun saat pihak berwenang bersiap menghadapi banjir besar di timur Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sydney akan mencatat tahun terbasahnya dalam 164 tahun saat pihak berwenang bersiap menghadapi banjir besar di timur Australia. Hujan lebat diperkirakan turun selama tiga hari ke depan.

Data resmi menunjukkan pada Kamis (6/10/2022), Sydney telah menerima 2.157 mm hujan untuk tahun ini. Hanya sedikit dari rekor 2.194 mm yang ditetapkan pada 1950. "Rekor itu kemungkinan akan jatuh pada Jumat malam hingga Sabtu," kata peramal Biro Meteorologi (BoM) Jonathan How kepada televisi Australian Broadcasting Corp.

Tingkat tersebut kelima kalinya kota terbesar di negara itu telah mencapai 2.000 mm dalam setahun sejak pencatatan dimulai pada 1858. Dengan sistem cuaca liar yang diperkirakan akan menurunkan hujan lebat sepanjang akhir pekan di sebagian besar wilayah timur Australia, pihak berwenang memperingatkan penduduk Sydney untuk waspada terhadap banjir bandang dan menjauh dari jalan yang banjir.

Pantai timur Australia telah dilanda peristiwa hujan multi-tahun karena fenomena cuaca La Nina. Kondisi tersebut biasanya terkait dengan peningkatan curah hujan, yang telah menyebabkan banjir di pinggiran kota Sydney tiga kali dalam dua tahun terakhir. Bencana ini memaksa puluhan ribu orang mengungsi.

Banyak bendungan dan sungai sudah dalam kapasitas penuh saat ini. Pemerintah negara bagian New South Wales telah berkomitmen untuk menaikkan ketinggian tembok di Bendungan Warragamba Sydney yang memasok 80 persen air kota untuk membantu mencegah banjir di masa depan.

Lebih banyak hujan diperkirakan untuk sisa 2022 karena jarang terjadi peristiwa cuaca La Nina ketiga berturut-turut. "Menuju akhir musim semi dan musim panas, kami masih dalam periode La Nina aktif sehingga kami dapat mengharapkan lebih banyak dan lebih banyak curah hujan dan itu meningkatkan risiko banjir," kata How.

Beberapa kota pedalaman pedesaan negara bagian telah banjir dengan tayangan televisi menunjukkan penduduk memindahkan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi dan jalan rusak. Kru darurat New South Wales mengatakan, ada 47 peringatan banjir di seluruh negara bagian itu, dengan banjir sedang diperkirakan terjadi di beberapa bagian Sydney pada Sabtu (8/10/2022).

Juru bicara layanan darurat Scott McLennan menyatakan, situasinya akan menjadi lebih berbahaya selama beberapa minggu ke depan. "Apakah kami dalam kondisi terburuk? Kami tidak tahu, tetapi kami tahu bahwa akan ada lebih banyak air yang datang," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement