REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan bahwa partainya menghargai Anies Baswedan yang diusung sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem. Meskipun, Partai Gerindra menjadi salah satu pihak yang mendukung dan memenangkannya di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017.
"Menurut saya sih langkah ini adalah langkah yang positif bagi demokrasi kita, kita harus apresiasi dan harus hargai," ujar Fadli di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Ia sendiri tak mempermasalahkan Anies yang mendeklarasikan sebagai capres dari Partai Nasdem. Menurutnya, itu adalah hitung-hitungan politik yang dilakukan oleh Anies dan Partai Nasdem.
"Mungkin ini upaya untuk sosialisasi mendapatkan dukungan masyarakat sekaligus kampanye mungkin untuk mendapatkan efek ekor jas. Dengan demikian ada tambahan elektabilitas kepada partainya," ujar Fadli.
Dinamika yang berkaitan dengan pencapresan dinilainya masih akan terus terjadi, mengingat pendaftaran capres baru dibuka pada Oktober 2023. Partai Gerindra sendiri sudah final untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
"Nah 20 persen itu angka yang cukup tinggi kita harapkan, nanti ya mungkin pertengahan tahun depan sudah keliatan formasi yang sesungguhnya. Kalau ini kan masih formasi bayangan," ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menerima pinangan Partai Nasdem yang mengusungnya sebagai capres untuk Pilpres 2024. Ia kemudian mengutip pepatah orang Aceh, di mana ketika ada niat pasti langsung terjadi.
"InsyaAllah niat baik yang jadi cita-cita kita bisa tercapai sebagai mana kata orang Aceh, begitu niat langsung jadi apa yang diinginkan, semoga langsung terjadi," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Anies sendiri sebelumnya mengaku siap menjadi capres untuk Pilpres 2024. Kesiapannya tersebut diungkapkannya sebulan sebelum ia lengser dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Jakarta.
Ia kemudian membacakan sebagian manifesto Partai Nasdem, yang mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang. Serta, menjadi tempat persandingan keragaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan kesamaan, kebebasan dengan kesejahteraan.