Kamis 06 Oct 2022 19:20 WIB

Menko PMK : Prioritas Terapi Korban Perempuan dan Anak Tragedi Kubro Kanjuruhan

Pemda diminta memberikan dukungan pendanaan bagi pemulihan trauma para korban

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan gerakan trauma support mobility untuk korban tragedi Kanjuruhan di Hall Dome UMM, Malang, Kamis (6/10/2022). Selain tim UMM, gerakan ini juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang, UIN Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Merdeka dan sebagainya.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan gerakan trauma support mobility untuk korban tragedi Kanjuruhan di Hall Dome UMM, Malang, Kamis (6/10/2022). Selain tim UMM, gerakan ini juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang, UIN Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Merdeka dan sebagainya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi Gerakan Trauma Support Mobility yang bergerak melakukan kegiatan trauma healing untuk korban dan yang terkena dampak psikologis akibat Tragedi Kanjuruhan. Muhadjir mengatakan, kegiatan trauma healing untuk korban Tragedi Kanjuruhan sangat penting.

Karenanya, dia meminta agar gerakan yang diinisiasi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang dapat dilakukan lebih rapi, lebih luas dengan melibatkan lebih banyak pihak.

Baca Juga

"Karena saya kira masih banyak organisasi-organisasi profesi dan psikologi yang belum terlibat. Termasuk para mahasiswa, di Malang ini kan gudangnya universitas ya, saya kira semua punya fakultas psikologi. Sehingga tidak akan ada masalah," ujarnya di Malang, Kamis (6/10/2022).

Menko PMK meminta agar trauma healing dilakukan tidak hanya menyasar mereka yang menjadi korban cedera atau mereka yang hadir di tengah tragedi. Tetapi juga, kata Muhadjir, perlu ditelusuri mereka yang secara tidak langsung menjadi korban psikis karena Tragedi Kanjuruhan.

Misalnya, dia menjelaskan, orang tua yang anaknya menjadi korban meninggal dunia, atau anak-anak yang orang tuanya menjadi korban meninggal, atau istri yang suaminya menjadi korban meninggal di Tragedi Kanjuruhan.

"Itu perlu ditelisik betul dari kasus ini. Sehingga betul-betul secara psikologis mental, Tragedi Stadion Kanjuruhan tidak bertambah buruk terhadap mereka yang korban langsung, berkaitan langsung dengan korban, maupun masyarakat Malang secara keseluruhan," ucapnya.

Menko PMK juga meminta agar pihak Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang mendukung penuh dengan memberikan bantuan anggaran untuk gerakan pemulihan trauma para korban Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, kegiatan pelayanan psikologis trauma healing ini juga merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakatnya pasca bencana sosial Tragedi Kanjuruhan.

\"Saya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Malang yang sudah membuka Dana Siap Pakai (DSP) untuk memberi santunan kepada mereka yang menjadi korban termasuk penbiayaan kesehatannya yang harus gratis. Dan sekarang mohon disisihkan kembali untuk program trauma healing ini,\" ungkap Muhadjir.

Sebagai informasi, kegiatan trauma healing bertajuk Trauma Support Mobility kepada korban Tragedi kanjuruhan diinisiasi oleh para psikolog kota Malang itu diprakarsai oleh psikologi UMM dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang.

Kegiatan trauma support mobility ini nantinya akan berupaya menjemput bola dengan mendatangi langsung, dan memberikan penyuluhan dan pengobatan psikis kepada para korban yang terkena dampak dari Tragedi Kanjuruhan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Malang, Arbani Wibowo menjelaskan awalnya trauma support mobility sasarannya semua anak dan perempuan yang ikut jadi suporter. Namun seiring masukan, juga akan dilakukan pada anak yang orang tuanya meninggal, anak yang menjadi korban fisik. Untuk pendataan, Arbani mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan Kota Malang dan juga data penjualan tiket penonton.

Penanganan pertama trauma support mobility akan dilakukan di Kecamatan Wagir kabupaten Malang. “Di Wagir ada 12 anak 5 orang anak luka rawat jalan 7 luka berat, untuk pertama kami akan mulai dari anak-anak terlebih dahulu,” ujar Arbani.

Arbani menerangkan, saat ini untuk gerakan ini sudah mengajak para psikolog di sejumlah kampus kota Malang untuk turut terlibat membantu korban yang mengalami trauma. Bukan hanya itu ada sejumlah pihak lain yang terlibat seperti Save The Children, BTS Army, HIMPSI Cabang Malang, Maharesigana, Dinkes, MDMC Malang, dan Komunitas Arema Menggugat. Korban tragedi Kanjuruhan tercatat 448 orang, 131 di antaranya meninggal dan 59 masih dirawat.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement