Kamis 06 Oct 2022 20:28 WIB

Sejarah Kota Purwokerto Dibedah di UMP

Jangan pernah lupa sejarah karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Bedah Buku Sejarah Kota Purwokerto di Aula A.K Anshori, UMP, Kamis (6/10/2022).
Foto: UMP Purwokerto
Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Bedah Buku Sejarah Kota Purwokerto di Aula A.K Anshori, UMP, Kamis (6/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO - Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UMP dan HMPS Pendidikan Sejarah menggelar Bedah Buku Sejarah Kota Purwokerto di Aula A.K Anshori, Kamis (6/10/2022).

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia Dr. Anwar Ma'ruf, S.T., M.T. mengingatkan agar jangan pernah lupakan sejarah karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah.

Baca Juga

“Ada istilah jas merah: jangan melupakan sejarah. Kenapa kita harus belajar sejarah karena tentu dalam rangka untuk melihat bagaimana perjalanan hidup tokoh yang ada atau tokoh pelaku sejarahnya baik yang baik maupun yang buruk, tentu yang baik harus kita ikuti dan yang buruk harus kita tinggalkan," ujar Dr. Anwar Ma'ruf.

Sementara itu, Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein melalui Kabag Kesra Setda Banyumas Drs. Suwondo Geni mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri, demikian juga kita sebagai masyarakat Kabupaten Banyumas atau Purwakerta. Kita perlu melihat kembali sejarah dan perjalanan terbentuknya Kota Purwokerto,” kata Bupati.

Ia menjelaskan, tujuan sejarah bukan hanya pada dimilikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja. Namun, sejarah dapat membantu pengembangan orang lain dan masyarakat akan suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Lebih lanjut ia mengatakan bedah buku yang dilaksanaan di UMP menjadi sarana yang efektif dalam memahami, menggali dan mensosialisasikan makna yang terkandung dalam buku Sejarah Kota Purwokerto ini. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement