Kamis 06 Oct 2022 21:25 WIB

PBB Usulkan Pembentukan Koridor Kemanusiaan di Haiti

Warga Haiti menghadapi kekurangan air minum di tengah wabah kolera.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Para pengunjuk rasa dibubarkan oleh gas air mata yang dilemparkan oleh polisi saat demonstrasi menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry di daerah Petion-Ville Port-au-Prince, Haiti, Senin, 3 Oktober 2022.
Foto: AP Photo/Odelyn Joseph
Para pengunjuk rasa dibubarkan oleh gas air mata yang dilemparkan oleh polisi saat demonstrasi menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry di daerah Petion-Ville Port-au-Prince, Haiti, Senin, 3 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (6/10) menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan di Haiti. Koridor ini akan memungkinkan distribusi bahan bakar di tengah kekurangan yang disebabkan oleh blokade geng di terminal bahan bakar utama Haiti.

Bulan lalu, geng bersenjata memblokir pintu masuk ke terminal bahan bakar Varreux untuk memprotes pengumuman Perdana Menteri Ariel Henry tentang pemotongan subsidi bahan bakar. Langkah ini melumpuhkan ekonomi Haiti karena pasokan bensin dan solar menyusut.  

Baca Juga

Warga Haiti juga menghadapi kekurangan air minum di tengah wabah kolera yang tak terduga. Penyebaran tidak dapat dikendalikan tanpa ketersediaan air bersih.

 "Pemblokiran Terminal Varreux, titik masuk utama bahan bakar di Haiti, telah menyebabkan penutupan pusat kesehatan selama beberapa minggu terakhir sekarang, dan menyebabkan gangguan layanan pengolahan air dan perusahaan produksi dan distribusi air olahan swasta," ujar pernyataan Kantor Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Haiti.

Badan tersebut menyerukan pembukaan segera koridor kemanusiaan, sehingga memungkinkan pelepasan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang mendesak penduduk. Pembentukan koridor kemanusiaan kemungkinan akan membutuhkan kesepakatan dengan geng-geng untuk mengizinkan operasional truk bahan bakar. Sejauh ini pemimpin geng belum mengisyaratkan kesediaan untuk membuka koridor kemanusiaan.

Pada Rabu (5/10) Perdana Menteri Henry membuat permohonan luas kepada masyarakat internasional untuk membantu krisis di Haiti. Kini sebagian besar negara berada di bawah kendali geng bersenjata. Pekan lalu, anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengatakan, Washington harus memberikan sanksi kepada geng Haiti dan pihak terkait yang membantu keuangan mereka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement