Urgensi Kelola HAKI PT, UMS Gandeng FORKOM LPPM
Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Urgensi Kelola HAKI PT, UMS Gandeng FORKOM LPPM. Gedung Induk Siti Walidah kantor pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). | Foto: Republika/Binti Sholikah
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO –- Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (LRI UMS) bekerjasama dengan Forum Komunikasi (FORKOM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Jawa Tengah dalam rangka mengenalkan urgensi pengelolaan hak kekayaan intelektual (HAKI) bagi Perguruan Tinggi (PT).
Acara tersebut berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah UMS yang diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Tengah. Hadir pula Wakil Rektor I UMS Harun Joko Prayitno, Kepala LRI UMS, Sri Sunarjono, Perwakilan FORKOM LPPM Jawa Tengah Anita Trisiana serta kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko.
Anita mengatakan bagaimana peran PT dalam mendukung kepastian hukum, khususnya terkait HAKI. Pasalnya, misalnya mahasiswa nantinya menemukan suatu penemuan juga akan menikmati hasilnya secara ekonomis.
"Terkait dengan HAKI khususnya hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari kreativitas intelektual, perlu adanya suatu perlindungan khususnya para pemiliknya," kata Anita, Kamis (6/10/2022).
Selain itu, Harun juga mendorong Forkom LPPM Jawa Tengah untuk saling berkolaborasi dan bersinergi. Tentunya, sebagai wadah untuk para mahasiswa.
"LPPM dapat menggerakkan atmosfer dinamika akademik di perguruan tinggi. Kemudian peran LPPM ke depan supaya tidak bersifat kolosal, maka LPPM diharapkan dapat mengembangkan kolaborasi dan sinergi antar perguruan tinggi," kata Harun.
Selain itu, Bhimo juga menegaskan tentang pentingnya kekayaan intelektual dalam riset dan luarannya bagi perguruan tinggi. Tentunya, hal tersebut juga sebagai pemantik bagi mahasiswa.
"UMS berani menargetkan riset dan luaran, ini sangat menginspirasi kita semua, kontribusi LLDIKTI pada penelitian. Dirjen Dikti masih membuka keran penelitian di tingkat nasional, perguruan tinggi masih bersaing secara terbuka, memang harus ada pelatihan harus kita tarik naik agar bisa bersaing dengan yg lain," kata Bimo.