REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penggemar grup musik BTS, ARMY Indonesia, telah mulai bergerak memberikan bantuan kepada sejumlah korban tragedi Kanjuruhan. Hal ini diungkapkan langsung oleh perwakilan ARMY Indonesia, Aca Wijanarko, kepada wartawan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (6/10/2022).
Aca mengatakan, ARMY Indonesia sebelumnya sudah membuka donasi melalui situs Kita Bisa.com. Dalam rentang 1.5 hari, Army Indonesia berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 447,5 juta. "Dan tanggal 3 (Oktober), sudah menutup donasi. Nanti akan kita salurkan kepada korban-korban di Kanjuruhan," ucap perempuan berusia 26 tahun tersebut kepada wartawan.
Di samping memberikan bantuan donasi, ARMY Indonesia juga menyumbangkan tenaganya untuk menjadi relawan. Menurut Aca, ARMY Indonesia memiliki Army Health Center (AHC) yang di dalamnya terdapat kumpulan ARMY Indonesia dengan latar belakang profesi sebagai psikolog dan tenaga medis lainnya. Para ARMY yang tergabung dalam kelompok tersebut akan turut diterjunkan ke masyarakat.
"Yang kedua, kebetulan profesi saya sebagai pengacara, saya juga ARMY. Nah, saya memanfaatkan profesi untuk terjun langsung membantu korban-korban yang membutuhkan bantuan hukum. Nanti kita menerima pengaduan korban-korban, yang membutuhkan bantuan. Setelah itu, kita salurkan kepada advokasi yang membuka posko-posko hukum yang ada di Malang Raya," jelasnya.
Saat ditanyai apakah BTS mengetahui aksi ARMY Indonesia, Aca mengaku tidak bisa memastikannya. Namun dia berpendapat para personel BTS kemungkinan bisa mendengar aksi ARMY Indonesia melalui berita. Ditambah lagi, para ARMY juga sering berkomunikasi dengan idolanya melalui aplikasi Weverse.
Pada kesempatan tersebut, Aca mengatasnamakan ARMY Indonesia pun belasungkawa sebesar-besarnya atas tragedi Kanjuruhan. "Dari saya perwakilan ARMY Indonesia juga sama-sama fanatik kepada idola kita sehingga kita tahu apa yang dirasakan para suporter Aremania ini. Mungkin semoga yang army Indonesia lakukan ini, penggalangan dana ARMY Indonesia, bisa bantu para korban," kata perempuan berhijab ini.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan Aremania meninggal dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Sebagian besar korban merupakan Aremania sedangkan lainnya kepolisian.