Jumat 07 Oct 2022 14:16 WIB

Zelenskyy: Ukraina Semakin Banyak Rebut Wilayah di Kherson

Ukraina telah merebut kembali lebih dari 500 kilometer persegi wilayahnya dari Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina selama demonstrasi menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.
Foto: AP Photo/Olexandr Chornyi
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina selama demonstrasi menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 500 kilometer persegi wilayahnya dari Rusia. Ia mengatakan bulan Oktober ini Ukraina juga telah merebut kembali puluhan wilayahnya di Kherson.

"Juga ada keberhasilan di timur, harinya jelas akan tiba ketika kami juga akan melaporkan keberhasilan di wilayah Zaporizhzhia (di selatan), penjajah masih menguasai wilayah-wilayah itu," kata Zelenskyy dalam pidatonya di Lowy Institute, Australia, Kamis (6/10/2022).

Rusia menganeksasi wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia yang sekitar 15 persen wilayah Ukraina. Setelah menggelar apa yang mereka sebut referendum. Ukraina dan Barat menegaskan referendum itu ilegal dan dipaksakan.

Aneksasi ini merupakan pengambilan wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Rusia memutuskan menganeksasi empat wilayah itu setelah Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia untuk merebut kembali semakin banyak wilayahnya di Kherson.

Baca juga : Penembakan di Thailand: 'Mereka adalah Anak-Anak Kecil yang Sedang Tidur'

Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi secara mandiri laporan dari medan pertempuran. Sejak awal September lalu pasukan Ukraina telah merebut kembali ratusan kilometer persegi wilayahnya.

Sementara pasukan Rusia mulai ambruk, pertama-tama di timur laut dan kemudian di selatan baru-baru. Kritikan terhadap pejabat militer Rusia semakin keras.

Kepala deputi pemerintah Kherson yang didukung Rusia mengatakan "para jenderal dan menteri" di Moskow gagal memahami masalah di garis pertempuran. Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar mengenai hal ini.

Ketidakpuasan juga muncul di antara komentator televisi yang biasanya loyal pada pemerintah. "Mohon jelaskan pada saya apa gagasan jenius staf umum sekarang," kata salah satu pembawa acara televisi Rusia terkenal, Vladimir Solovyov.

Baca juga : Kemlu: Tidak Ada WNI Terdampak Pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia

"Apakah anda berpikir waktu ada pihak kita? Mereka mendapatkan semakin banyak senjata," katanya tentang pasukan Ukraina.

"Tapi apa yang telah anda lakukan selama itu," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement