Jumat 07 Oct 2022 15:18 WIB

Menteri Inggris: Pemerintah tak akan Meminta Masyarakat Kurangi Energi

Inggris tidak meminta masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.
Foto: Penjaga Pantai Swedia melalui AP
Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Iklim Inggris Graham Stuart mengatakan pemerintah tidak meminta masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi. Hal ini disampaikan setelah Jaringan Listrik Nasional memperingatkan rumah tangga dan bisnis dapat mengalami pemadaman selama tiga jam selama musim dingin.

"Kami merencanakan semua kemungkinan dan masyarakat harus yakin kami memiliki pasokan yang beragam dan kuat, dan kami telah mengambil semua langkah untuk memenuhi kebutuhan selama musim dingin ini," katanya pada Sky News, Jumat (7/10/2022).

Ketika ditanya apakah masyarakat harus mengurangi pemakaian energi. "Kami tidak mengirimkan pesan itu," jawab Stuart.

Jaringan Nasional memperingatkan skenario terburuk bila Inggris tidak dapat mengimpor listrik dari Eropa dan kesulitan mendapatkan lebih banyak gas untuk bahan bakar pembangkit listrik maka akan terjadi pemadaman.  

Pemerintah yang menggelontorkan paket bantuan untuk membantu masyarakat mengatasi lonjakan tarif listrik mengatakan mereka sedang mencari pasokan energi. Regulator energi Inggris, Ofgem akan memberi penghargaan pada warga yang bersedia mengurangi pemakaian listriknya di waktu puncak.

Stuart mengatakan ia tidak memperkirakan pemadaman benar-benar akan terjadi. "Itu tidak masuk prediksi kami sama sekali," katanya.

"Hal terakhir yang ingin anda lakukan adalah meminta orang untuk mematikan barang-barang demi kebutuhan nasional saat hal itu tidak memberikan pengaruh apa-apa pada posisi keamanan (energi) nasional," katanya.

Ia juga membantah laporan media yang menyatakan Perdana Menteri Liz Truss telah menghalangi penyebaran informasi publik pada penghematan energi. The Times melaporkan Truss mengatakan ia "menolak secara ideologis" penyebaran informasi karena pemerintah akan terlihat terlalu intervensionis.

"Kami tidak dalam urusan memberitahu masyarakat bagaimana menjalani hidup mereka," kata Stuart pada Times Radio.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement