Jumat 07 Oct 2022 20:58 WIB

Capai Rp 1,4 Triliun, Penghimpunan Wakaf Uang Naik 

Sektor perwakafan di Indonesia dewasa ini kian berkembang.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pengurus Forum Jurnalis Wakaf Indonesia  (Forjukafi) memberikan cinderamata kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perdana Forjukafi di Perpustakaan Nasional pada Jumat (7/10/2022).
Foto: Republika/Muhyiddin
Pengurus Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) memberikan cinderamata kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perdana Forjukafi di Perpustakaan Nasional pada Jumat (7/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin mengatakan, sektor perwakafan di Indonesia dewasa ini kian berkembang seiring dengan meningkatnya animo masyarakat untuk berwakaf. Per Maret 2022, menurut dia, penghimpunan wakaf uang sudah mencapai Rp 1,4 triliun, naik jika dibandingkan dengan penghimpunan tahun sebelumnya.

"Naik jika dibandingkan dengan penghimpunan wakaf sepanjang 2018 hingga 2021 sebesar Rp 855 miliar," ujar Kiai Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Jurnalis Wakaf Indonesia  (Forjukafi) di Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga

Kendati demikian, menurut dia, raihan ini baru sekitar 0,5 persen dari total potensi wakaf uang senilai kurang lebih Rp180 triliun. Artinya, masih ada kesenjangan antara potensi dan realisasi penghimpunan. 

Menurut Kiai Ma'ruf, salah satu faktor yang berkontribusi pada kondisi tersebut adalah rendahnya tingkat literasi wakaf. Skor indeks literasi wakaf saat ini baru mencapai 50,48, atau termasuk kategori rendah .

"Hal ini menjadi catatan akan perlunya perbaikan dan peningkatan pemahaman publik tentang wakaf. Inilah pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian kita bersama, utamanya bagi para pegiat perwakafan di Indonesia," ucap Kiai Ma'ruf. 

Pada acara Rakernas Forjukafi ini, Kiai Ma'ruf juga menyampaikan apresiasi kepada Forum Jurnalis Wakaf Indonesia yang telah mengambil peran dalam pengembangan sektor perwakafan di Indonesia.

"Saya meyakini, kehadiran dan keterlibatan para jurnalis sebagai penyedia informasi yang akurat serta mumpuni, akan mampu membangun opini publik yang positif sekaligus meningkatkan literasi masyarakat tentang wakaf," kata Kiai Ma'ruf. 

Setelah pembukaan Rakernas perdana Forjukafi ini, para jurnalis yang hadir juga mengikuti acara talk show yang menghadirkan pembicara yang ahli dalam bidangnya, seperti Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono, Wakil Ketua Lembaga Wakaf PP Muhammadiyah Amirsyah Tambunan, dan Direktur DeDurian Park, Yusron Aminullah.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement