REPUBLIKA.CO.ID, oleh Amri Amrullah
Pola atau gambaran paket calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dinilai mulai terbentuk seusai Anies Baswedan dideklarasikan menjadi capres oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heriyanto memprediki akan ada empat pasang capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Sekarang sudah dideklarasikan Anies. Kemudian bertemu Demokrat. Potensi besar dengan AHY memang tinggi ketika PKS juga mengiyakan. Ya berarti, Anies-AHY itu Nasdem PKS dan Demokrat," jelasnya kepada wartawan, Jumat (7/10/2022).
Kemudian paket Prabowo Subianto juga sudah dipastikan maju. Namun Prabowo dengan pasangannya, masih membutuhkan satu partai penyokong selain Gerindra, untuk lolos presidential threshold. Gun Gun menyebut Gerindra hampir pasti berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), karena Prabowo kini mengincar suara kalangan Nahdliyin.
"Sepertipemasangan Kiai Ma'ruf Amin dengan Pak Jokowi pada 2019 ya kan, NU penyumbang signifikan pada perolehan suara pak Jokowi," ujar Gun Gun.
Kemudian, Gun Gun, menyoroti internal PDIP di mana memiliki dua calon yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Gun Gun memprediksi PDIP akan mengumumkan capresnya September atau Oktober 2023.
"Dalam prediksi saya ya. Kenapa, karena PDIP sudah punya tiket, jadi tidak dengan partai lain pun, sudah bisa umumkan capres sendiri. Maka prediksi saya, seperti pola lamanya PDIP akan mendeklarasikan capres di injury time," terang Gun Gun.
Sementara untuk Koalisi Indonesia Bersatu, dengan tiga partainya yakni Golkar, PAN dan PPP, kalau ketiganya solid maka akan mencalonkan capres sendiri baik itu kader dari tiga partai atau dari luar ketiga partai itu. Sementara nama capres dari KIB belum muncul, lantaran menurut Gun Gun, poros ini kesulitan mendapatkan figur dengan magnet pemilih elektoral yang kuat.
"Pertanyaan, apakah kemudian poros KIB dengan 148 kursinya itu masih solid sampai akhir atau dia akan membangun koalisi besar dengan salah satu poros yang sudah ada di antara tiga poros itu. kecuali kalau misalnya KIB berani mengusung Ganjar dan Ganjar mau. Maka KIB akan menjadi swing (ke Ganjar)," ujarnya.