Sabtu 08 Oct 2022 06:13 WIB

Halte Bundaran HI Disebut Menghalangi Cagar Budaya, Ini Kata Anies

Halte Bundaran HI dinilai menghalangi Tugu Selamat Datang.

Sejumlah pekerja menyelesaikan revitalisasi halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (3/10/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan revitalisasi Halte Transjakarta Tosari dan Halte Bundaran HI terus berlanjut, meski revitalisasi halte diprotes oleh Sejarawan JJ Rizal karena dianggap menutupi Patung Selamat Datang di Bundaran HI.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah pekerja menyelesaikan revitalisasi halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (3/10/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan revitalisasi Halte Transjakarta Tosari dan Halte Bundaran HI terus berlanjut, meski revitalisasi halte diprotes oleh Sejarawan JJ Rizal karena dianggap menutupi Patung Selamat Datang di Bundaran HI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan minim berkomentar terkait dengan Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang menghalangi pandangan ke cagar budaya Tugu Selamat Datang. Anies menyebutkan bahwa pihaknya akan menjelaskan lebih lanjut soal hal tersebut.

"Ya, nanti akan dijelaskan," kata Anies di Halte Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (7/10/2022) malam, tanpa komentar lebih lanjut.

Baca Juga

Kedatangan Anieske Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia hanya melakukan peninjauan dari proyek yang akan menjadi salah satu Halte Transjakarta yang ikonik tersebut. "Ini peninjauan saja. Ya, karena semua pekerjaan harus ditinjau," ucap Anies.

Dalam peninjauan itu, hadir juga keluarga dari mantan Gubernur Jakarta Henk Ngatung yang juga arsitek Tugu Selamat Datang yang menjadi ikon di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Terkait dengan hadirnya mereka dalam kesempatan itu, Anies mengaku hanya bertemu dengan anak-anak Henk Ngatung untuk bersilaturahmi tanpa membahas persoalan polemik.

"Silaturahmi saja. Nggak (membahas Halte TJ), enggak ada urusan itu," ucap Anies saat ditanya persoalan hadirnya juga keluarga Henk Ngatung.

Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk menghentikan proyek revitalisasi Halte Tosari-Bundaran HI karena revitalisasi halte tersebut membuat pandangan warga yang melintas di kawasan tersebut jadi terhalang ke arah Patung Selamat Datang.

"Mohon Pak Gubernur @aniesbaswedan setop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno," ucapnya dikutip dari cuitan Twitter @JJRizal, Kamis, (29/9/2022).

Ia mengatakan bahwa Patung Selamat Datang adalah warisan dari presiden pertama RI Soekarno bersama Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965 Hendrik Hermanus Joel Ngantung atau yang akrab dikenal Henk Ngantung.

Selain itu, menurut dia, Patung Selamat Datang yang dihalangi pembangunan Halte Tosari-Bundaran HI itu juga merupakan simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement