REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaturan pola makan atau diet yang tepat dapat membantu penyandang diabetes mengelola kadar gula darah mereka. Salah satu diet yang dinilai baik bagi penyandang diabetes adalah diet vegetarian dan vegan.
Mengacu pada sebuah studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition, orang-orang yang menerapkan diet vegan cenderung memiliki tubuh yang lebih ramping dan lebih sehat. Tim peneliti juga mengungkapkan bahwa diet vegetarian dan vegan bisa memberikan perlindungan terhadap risiko diabetes, obesitas, penyakit jantung, serta beberapa jenis kanker.
Namun, diet vegan juga memiliki sisi negatif yang kerap memicu kekhawatiran. Sisi negatif tersebut adalah risiko defisiensi atau kekurangan zat gizi, seperti vitamin B12, vitamin D, kalsium, dan omega-3. Akan tetapi, risiko defisiensi zat gizi ini bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan terfortifikasi atau suplemen.
Terkait protein, diet vegan memang tak melibatkan protein-protein hewani. Namun, orang-orang yang menerapkan diet vegan bisa mendapatkan asupan protein dari protein-protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, hingga sayur-sayuran.
"Kami tak pernah (melihat) masalah defisiensi protein, (kecuali) hanya pada orang-orang yang tak mengonsumsi cukup kalori," ungkap peneliti senior Marco Springmann, seperti dilansir HealthDigest, Sabtu (8/10/2022).
Bagi orang-orang yang memiliki masalah diabetes atau gangguan pencernaan, menerapkan diet vegan mungkin sedikit lebih rumit. Alasannya, beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi dalam diet vegan bisa memicu peningkatan kadar gula darah yang relatif tinggi. Oleh karena itu, pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi saat menerapkan diet vegan juga perlu diperhatikan.
Manfaat untuk Diabetisi
Diet vegan umumnya memiliki asupan serat yang lebih tinggi dibandingkan diet-diet lainnya. Asupan serat berperan dalam membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, serat juga bisa memberikan rasa kenyang yang lebih lama sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.
Untuk bisa mendapatkan manfaat-manfaat tersebut, wanita dianjurkan mengonsumsi serat minimal 25 gram per hari. Sedangkan pada pria, konsumsi serat yang dianjurkan adalah 21 gram per hari. Serat ini bisa didapatkan dari makanan yang terbuat dari gandum utuh, kacang polong, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, serta sayur.
Studi juga menemukan bahwa diet vegan dan vegetarian bisa memperbaiki kontrol gula darah dan sensitivitas insulin. Kedua manfaat ini bisa membantu menurunkan risiko komplikasi pada penyandang diabetes.
Sebuah studi dalam Journal of Geriatric Cardiology menunjukkan bahwa diet vegan bisa membantu mengurangi kebutuhan dosis obat bagi penyandang diabetes. Pola makan ini pun diketahui bisa membantu melindungi penyandang diabetes dari risiko kerusakan saraf.
Studi lain dalam jurnal yang sama menemukan bahwa diet vegan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, mencegah tekanan darah tinggi, dan menurunkan peradangan. Tak hanya itu, diet vegan bisa membantu penyandang diabetes dalam menjaga berat badan yang ideal, sehingga turut membantu perbaikan kontrol gula darah.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua makanan vegan itu menyehatkan. Beberapa makanan seperti kentang goreng, sereal bergula, makanan beku, serta permen misalnya, bisa memicu peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu, penyandang diabetes yang menerapkan diet vegan tetap perlu bersikap bijak dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi, agar mendapatkan manfaat yang optimal dari diet vegan.