Sabtu 08 Oct 2022 10:05 WIB

MES: Pengembangan Eksyar Perlu Arahan Pakar

Peluang ekonomi syariah sangat besar di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan ekonomi syariah perlu arahan dan gagasan strategis dalam menghadapi berbagai tantangannya. Sekretaris Jenderal PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien mengatakan peluang ekonomi syariah sangat besar di tengah pemulihan ekonomi nasional.

"Masa pemulihan ini merupakan peluang bagi kita semua untuk kembali menggenjot aktivitas ekonomi, terutama ekonomi dan keuangan syariah," katanya dalam Ijtima Dewan Pakar MES di Jakarta Convention Center, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini telah tumbuh positif pasca kondisi pandemic Covid-19. Data BPS menunjukan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen pada kuartal II 2022, yang ditopang oleh permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga, dan ekspor.

Konsumsi rumah tangga Indonesia juga telah mencapai angka 5,51 persen (yoy), tumbuh cukup tinggi dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 4,34 persen (yoy). Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan semakin melandainya angka kasus Covid-19.

Selain itu, pertumbuhan ekspor juga meningkat sebesar 19,74 persen (yoy) yang ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. Sejalan dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang membaik, impor juga tumbuh sebesar 12,34 persen.

Setiap peluang pasti diiringi dengan tantangan. Oleh karena itu, Iggi menegaskan Muhadatsah dan Ijtima Dewan Pakar MES menjadi bagian dari upaya bersama dalam menjawab tantangan dan peluang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang ada di depan mata saat ini.

Ijtima Dewan Pakar PP MES menjadi forum tahunan yang membahas secara khusus sejumlah usulan yang diperoleh melalui pembahasan yang elaboratif dan komprehensif. Hal ini agar menghasilkan rekomendasi dan masukan untuk penguatan Strategic Business Plan dan Quick Wins Program dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Setidaknya ada empat Working Group yang meliputi upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Mulai dari Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Sektor Fesyen, Pariwisata, dan Makanan Halal, Inovasi Produk dan Pengembangan Infrastruktur Sistem Keuangan Syariah, Strategi Penguatan Hubungan Eksternal, Promosi, dan Regulasi dalam Mendukung Produk Halal Domestik Go Global, Peran Pendidikan dan Riset dalam Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Islam di Indonesia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement