Sabtu 08 Oct 2022 09:47 WIB

Konsumsi Daging Merah tidak Baik untuk Usus, Kok Bisa? Ini Penjelasan Pakar Nutrisi

Daging merah diketahui bisa menyebabkan inflamasi pada usus.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Daging merah diketahui bisa menyebabkan inflamasi pada usus.
Foto: Pixabay
Daging merah diketahui bisa menyebabkan inflamasi pada usus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kesehatan usus adalah hal yang populer di dunia kesehatan akhir-akhir ini. Pada dasarnya, menjaga kesehatan usus tidak sulit, salah satu caranya dengan mengurangi makanan tertentu, termasuk daging merah.

Pakar kesehatan memberi tahu bahwa daging sapi dapat merusak usus. Ahli diet klinis senior RD di pusat medis UCLA, dan penulis Recipe for Survival, Dana Ellis Hunnes, PhD, MPH mengatakan, makan daging merah dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk peradangan dan masalah usus. 

Baca Juga

"Daging merah bersifat inflamasi," jelasnya seperti dilansir dari laman She Finds, Sabtu (8/10/2022).

Menurutnya, hal ini meningkatkan penanda inflamasi dalam darah, termasuk IGF-1 dan TMAO. TMAO adalah senyawa yang telah diketahui berdampak pada kolesterol, metabolisme, bahkan berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Singkatnya, daging merah dapat menyebabkan masalah di hampir setiap area kesehatan kita dan peradangan yang ditimbulkannya dapat berdampak serius pada usus Anda.

"Untuk kesehatan usus, ada senyawa dalam daging merah (termasuk TMAO) yang mengubah keasaman dalam usus dan karenanya mempengaruhi mikrobioma," ujar Hunnes.

Di satu sisi, daging merah agak beracun bagi bakteri baik di usus (mikrobioma). Ketika keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus Anda hilang, Anda lebih mungkin mengalami masalah pencernaan seperti gas, kembung, sembelit, diare, dan banyak lagi. Disbiosis usus ini bahkan dapat memengaruhi sistem kekebalan Anda, menyebabkan penambahan berat badan, dan bahkan memperburuk kesehatan mental dan emosional Anda.

Jadi, apa solusinya? Hunnes merekomendasikan agar  setidaknya berusaha untuk mngurangi porsi secara signifikan atau mengurangi frekuensi makan daging merah.

"Ini sering merupakan efek dosis-respons," ujarnya.

Untuk menjaga kesehatan jantung dan usus, Hunnes menyarankan yang terbaik adalah mengonsumsi makanan nabati utuh yang tinggi pati resisten, yang diketahui memberi makan bakteri sehat di usus. Untungnya, ada banyak pilihan dalam kategori makanan ini.

“Biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, semuanya dikenal untuk meningkatkan kesehatan usus karena anti-inflamasi dan memberi makan bakteri usus yang sehat,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement