Sabtu 08 Oct 2022 11:10 WIB

Perbankan Berebut Ingin Danai Elon Musk Beli Twitter

Elon Musk akan melanjutkan rencana pembelian saham Twitter.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
CEO Tesla Elon Musk
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
CEO Tesla Elon Musk

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Miliarder AS Elon Musk memutuskan untuk melanjutkan rencana pembelian saham Twitter. Terkait hal ini para ahli mengatakan Musk masih menghadapi hambatan besar untuk menutup kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS.  

Awal pekan ini, Musk membalikkan arah dengan mengakuisisi perusahaan media sosial di bawah persyaratan yang sama yang disetujui pada April.  Seperti dilansir dari laman AP, Sabtu (8/10/2022) para ahli mengatakan bank dapat berebut untuk menemukan pembeli dengan utang 12,5 miliar dolar AS dari kesepakatan itu, dan Musk sedang mencoba untuk menyatukan sekelompok investor ekuitas yang menghasilkan miliaran lagi. 

Baca Juga

Sekelompok bank, termasuk Morgan Stanley dan Bank of America, menandatangani pinjaman senilai 12,5 miliar dolar AS dari uang yang dibutuhkan Musk dalam kesepakatan itu. Dalam mosi pengadilan hari Kamis, Musk menuduh bahwa Twitter tidak ingin mengesampingkan gugatan karena ketakutan tidak berdasar bahwa Musk bisa gagal mendapatkan pembiayaan bank.

Pasar utang telah berubah secara dramatis sejak April. Pasar saham telah jatuh, inflasi tinggi, dan suku bunga naik karena Federal Reserve mencoba memperlambat ekonomi. Bank akan menjual surat utang kepada investor institusional, tetapi sekarang tidak banyak keinginan untuk mengambil bagian dalam pengambilalihan yang membebani perusahaan dengan utang besar. 

Profesor Hukum dan Bisnis di University of Michigan Erik Gordon mengatakan bank akan sangat senang karena tidak harus mengambil risiko mendanai pinjaman ini. “Kesepakatan tampaknya sangat kuat, tetapi saya pikir bank meminta pengacara mereka bekerja keras untuk mencoba mengeluarkan mereka darinya jika mereka bisa,” ucapnya.

Investor yang akan mendapatkan ekuitas di Twitter seharusnya menghasilkan miliaran. Ives memperkirakan mereka telah menyetujui 15 miliar dolar AS hingga 16 miliar dolar AS. Tetapi beberapa investor mungkin ragu tetap bertahan mengingat perubahan pasar dan tuduhan berulang Musk terhadap Twitter tentang jumlah bot di platform media sosial itu.

Musk, orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih 231 miliar dolar AS menurut Forbes, harus mengeluarkan uangnya sendiri, tetapi seberapa banyak tergantung pada berapa banyak investor ekuitas yang bertahan.

Sebagian besar kekayaannya terikat pada saham perusahaan mobil listrik yang ia jalankan, Tesla Inc. Sejak April, dia telah menjual lebih dari 15 miliar dolar AS saham Tesla, mungkin untuk membayar bagiannya.

Namun, jika ada investor ekuitas yang keluar, Musk harus menggantinya atau mengeluarkan lebih banyak uang, memicu spekulasi bahwa dia mungkin harus menjual lebih banyak saham Tesla. Bagian Musk dari kesepakatan awal adalah sekitar 15,5 miliar dolar AS.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement